Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo Dilarang Salat Jumat di Masjid Kauman, Timses: Ini Aneh!

Jumat, 15 Februari 2019 - 08:58:00 WIB
Prabowo Dilarang Salat Jumat di Masjid Kauman, Timses: Ini Aneh!
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso. (Foto: iNews.id/Ilma De Sabrini)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi, Priyo Budi Santoso, mengaku heran mendengar kabar tentang pengurus atau takmir Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) menolak rencana calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menunaikan Salat Jumat di rumah ibadah itu. Penolakan tersebut menurut dia cukup aneh karena sama saja artinya dengan melarang seorang muslim menjalankan kewajibannya.

Priyo berpendapat, pelarangan Salat Jumat hanya pernah terjadi pada era 1960-an. “Bagi kami ini aneh. Kami sedih menyaksikan, kok segitunya sampai dilarang? Ada apa ini? Ada perintah apa di balik itu? Siapa yang memerintahkan itu? Kekuatan mana lagi? Saya tidak bisa menerima dengan lapang dada, kok segitunya dilakukan, ada apa ini?” kata Priyo di Jakarta, Kamis (14/2/2019) malam.

Dia menuturkan, jika pelarangan itu muncul karena adanya kekhawatiran akan penggunaan masjid untuk kepentingan politik, maka kekhawatiran itu sangatlah berlebihan. Priyo menegaskan, Prabowo sudah mengerti betul peraturan dan perundang-undangan tentang pemilihan umum (pemilu), sehingga mustahil melakukan kampanye di rumah ibadah.

“Kan enggak bakalan mungkin Pak Prabowo menyampaikan kampanye politik di masjid. Kalau kami melakukan itu, nanti disemprot oleh Bawaslu. Kan kami enggak mau begitu,” ujarnya.


Politikus Partai Berkarya itu pun membantah jika pihaknya telah menyebarkan pamflet untuk mengajak masyarakat agar berbondong-bondong melaksanakan Salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman. “Harus diluruskan. Tidak ada pamflet apa pun yang resmi dari kami. Enggak mungkin kami menyerukan orang. Salat Jumat itu memang kewajiban muslim laki-laki, buat apa lagi diserukan?” tutur Priyo.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Masjid Kamuan KH Hanief Ismail menyatakan keberatan atas rencana Prabowo menunaikan Salat Jumat di rumah ibadah yang dia kelola. Dia menuding niatan Prabowo tersebut sebagai bentuk politisasi ibadah sekaligus memakai masjid untuk kepentingan politik.

“Kami para nazir atau takmir Masjid Kauman merasa keberatan dengan rencana jumatan Pak Prabowo tersebut. Tolong beri tahukan ke Bawaslu agar mengambil tindakan yang perlu sesuai aturan hukum,” kata Hanief, Kamis (14/2/2019) kemarin.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut