Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Umumkan 10 Nama Pahlawan Nasional Besok, Termasuk Soeharto
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo, Gatot dan Dahlan Bahas Upaya Hadapi Dugaan Kecurangan Pilpres

Selasa, 23 April 2019 - 18:42:00 WIB
Prabowo, Gatot dan Dahlan Bahas Upaya Hadapi Dugaan Kecurangan Pilpres
Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika menghadiri kampanye akbar Capres Prabowo Subianto di Surabaya. (SINDOphoto).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pertemuan Capres Prabowo Subianto dengan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan membahas perkembangan usai pelaksanaan Pilpres 2019. Pertemuan ketiga tokoh itu dilaksanakan di rumah Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Koordinator Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, salah satu poin dibahas yaitu dugaan kecurangan yang masif terjadi. Pada kesempatan itu Gatot Nurmantyo dan Dahlan Iskan memberikan saran kepada Prabowo terkait langkah yang akan diambil menghadapi persoalan tersebut.

"Pak Gatot dan Pak Dahlan (kemarin) sore (membahas) perkembangan pencoblosan beberapa hari yang lalu," ujar Dahnil, di Media Center Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, dugaan kecurangan yang terjadi bersifat terstruktur, sistematis, masif dan brutal. "Ini brutal sekali dan kita sedang fokus di situ. Banyak saran yang diberikan Pak Gatot, Pak Dahlan apa yang harus dilakukan dan itu kita dengarkan," ucapnya.

Dia menuturkan, Prabowo juga mendengarkan masukan dan saran dari sejumlah tokoh untuk menghadapi persoalan kecurangan. Salah satunya aktivis HAM, Haris Azhar yang menyarankan agar membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2019.

"Ini adalah pemilu paling buruk, kecurangannya masif sepanjang (pasca) reformasi. Ini harus menjadi evaluasi massal," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut