Prabowo: Kami Siap Memimpin Negara Ini dengan Benar
JAKARTA, iNews.id - Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKS untuk Pemilihan Presiden 2019 diresmikan oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam pidato politiknya, Prabowo menyatakan siap memimpin Indonesia dengan cara benar dan terhormat.
"Kami siap untuk memimpin negara ini dengan benar dan kembali kepada kedaulatan, kejayaan, dan kehormatan bangsa Indonesia," tegas Prabowo dalam acara peresmian Sekber Gerindra-PKS di Menteng, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Dalam peresmian Sekber Gerindra-PKS itu turut hadir Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Hakim, dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais.
Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, perlu gerakan demokrasi untuk memperbaiki berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Gerakan itu, kata dia, harus dilakukan secara konstitusonal, secara hukum, secara damai, secara gagasan, dan secara santun.
"Saya mengajak semua pihak, kita bicara gagasan, kita bicara jalan keluar, kita bicara data fakta, dan kita bicara akal sehat," kata calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Gerindra ini.
Prabowo juga mengajak semua pihak untuk untuk mengedepankan dan membela kepentingan bangsa, membela kepentingan rakyat Indonesia, dan membela kepentingan nasional. Selain itu,
harus menjaga kekayaan Indonesia, tinggal di Indonesia, dan dipergunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
"Tidak boleh segelintir orang saja. Selama ekonomi ini dinikmati hanya oleh satu persen atau kurang, selama itu kita dalam keadaan yang sangat rawan," katanya.
Prabowo juga yakin dan sangat percaya diri pihaknya mempunyai kekuatan intelektual, pemikir, dan para pelaku yang hebat dari PKS, Gerindra, dan PAN. "Akan tiba saatnya di mana rakyat Indonesia nanti menyaksikan gagasan-gagasan kita, selalu memberi solusi yang nyata, solusi yang jelas," katanya.
Di lain sisi, Prabowo menyebut sistem ekonomi yang dijalankan saat ini berada di jalan yang salah. Prabowo mengaku prihatin. Bahkan, sudah bertahun-tahun ia selalu memberi peringatan kepada Pemerintah bahwa sistem ekonomi yang dijalankan saat ini tidak benar. Di antaranya, sudah meninggalkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan meninggalkan amanat yang tertuang pada pasal 33.
"Karena itulah, kekuatan kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia, karena itu semua semu, kita semua berada dalam keadaan rawan," katanya.
Editor: Azhar Azis