Prabowo: Saya hanya Manusia Biasa, Enggak Ada Kelebihan
JAKARTA, iNews.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyadari pasangan Prabowo-Sandi kerap dilambangkan sebagai harapan baru. Simbol itu tercermin dari masyarakat yang menaruh keinginan besar agar mereka membawa perubahan untuk bangsa.
Terhadap anggapan itu, Prabowo merasa tidak enak karena dirinya tak lebih dari manusia biasa. Perasaan tak enak itu juga muncul kala menerima dukungan dari Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
"Sebetulnya saya enggak enak Saudara (API) datang dari jauh hanya untuk menyatakan dukungan, tapi karena itu, saya terima ini sebagai suatu kehormatan," kata Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo kembali menegaskan bahwa dirinya kerap merasa tak enak apabila pada setiap acara deklarasi dukungan, masyarakat terus meneriakkan namanya. Namun dia akhirnya menilai teriakan itu merupakan gambaran bahwa mereka ingin ada perubahan di bangsa ini.
"Saya ngerti dan paham, kadang hasrat dari rakyat sudah merasa bahwa Prabowo-Sandi menjadi lambang harapan baru. Tapi bagi saya, saya sebetulnya agak enggak enak kalau denger nama saya disebut sering begitu. Saya merasa saya manusia biasa, enggak ada kelebihan," ujar mantan Danjen Kopassus ini.
Anggota Dewan Pengarah API Suyatno mengatakan, animo warga Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk turut ambil andil dalam pemenangan pasangan capres–cawapres nomor urut 02 ternyata sangat tinggi.
Menurut perkiraannya, sekira 90 persen lebih warga Muhammadiyah-Aisyiyah seluruh Indonesia akan memilih Prabowo–Sandi. Alasannya, secara visi misi, kapasitas, dan kualitas, pasangan tersebut dipandang lebih mampu menjawab tantangan persoalan bangsa yang demikian kompleks.
“Oleh karenanya, API bertekad untuk berjuang dan menargetkan untuk menyumbang minimal 25,7 juta suara untuk pasangan Prabowo–Sandi. Kader Muhammadiyah yang tergabung dalam API siap berjuang dengan ikhlas dan sepenuh hati demi Indonesia yang berkemajuan, adil, dan makmur di masa depan,” kata Suyatno.
Editor: Zen Teguh