Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo-SBY Bertemu 24 Juli 2018, Ini 3 Poin yang Dibahas

Jumat, 20 Juli 2018 - 15:33:00 WIB
Prabowo-SBY Bertemu 24 Juli 2018, Ini 3 Poin yang Dibahas
Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Foto: Sindonews/Dok).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pertemuan politik antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya dijadwalkan ulang. Menurut rencana, dua elite partai itu akan bertemu pada 24 Juli mendatang.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Gerindra telah berkomunikasi dengan Partai Demokrat dan menjadwalkan ulang pertemuan dua pemimpin partai mereka. Dari situ disepakati tanggal pertemuan.

"Memang sudah disampaikan, direncanakan tanggal 24 (Juli). Mudah-mudahan tidak berubah," kata Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (20/7/2018).

Riza pun menyampaikan apa saja yang menjadi fokus dalam pertemuan antar dua pimpinan partai politik tersebut. Ada tiga poin utama pembahasan. Pertama, membahas kondisi bangsa pada hari-hari ini dan ke depannya. Kedua, seputar koalisi untuk Pilpres 2019 dan ketiga, sosok cawapres.

"Kita juga ingin mendengar gagasan, masukan dari partai Demokrat tentang bangsa ke depan, tentang format koalisi ke depan, bahkan nilai tambah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," ujarnya.

Riza menjelaskan, Partai Gerindra perlu mendengar nilai tambah apa yang ditawarkan partai Demokrat dengan mengajukan nama AHY sebagai cawapres. Selama ini Demokrat menyodorkan nama AHY dengan argumen Ketua Kogasma itu memiliki segmen pasar pemilih pemula, muda, milenial, cerdas, pintar, ganteng dan sebagainya. "Nanti kan di dalam diskusi kan berkembang apa sih nilai plus kehadiran AHY kalo jadi cawapres," kata Riza.

Seperti diketahui, rencana pertemuan Prabowo dan SBY tertunda lantaran ketua umum Demokrat itu jatuh sakit akibat kelelahan. SBY sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, selama tiga hari (16-19 Juli 2018).

Saat menjalani perawatan, Prabowo juga sempat datang menjenguk. Namun pertemuan tersebut diklaim hanya sebatas kunjungan, tanpa ada pembicaraan politik sedikit pun. Riza menuturkan, mengukur kelebihan sosok yang potensial jadi cawapres Prabowo biasa dilakukan Gerindra terhadap partai-partai lain seperti PKS dan PAN.

Dengan PAN, misalnya, Gerindra pun menggali lebih dalam apa nilai tambah jika Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Zulkifli selain ketua umum DPP PAN juga dikenal pernah menjabat sebagai menteri dan sekarang Ketua MPR.

"Kemudian apa sih kelebihan dari PKS kalau jadi cawapres. Selama ini dikenal partainya solid, kemudian jaringan yang luas, militan. Umpamanya begitu," kata dia.

Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari mengakui bahwa rencana pertemuan Prabowo dan SBY dijadwalkan ulang pada 24 Juli 2018. Tanggal pertemuan merupakan inisiatif atau keinginan dari Partai Gerindra.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut