Prabowo Soroti Isu Ekonomi, TKN Jokowi: Pemerintah Sudah Atur Strategi
JAKARTA, iNews.id – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim pakarnya pada Jumat (5/10/2018) malam menggelar jumpa pers untuk menyampaikan pandangannya terkait kondisi terkini ekonomi Indonesia. Dia melihat ada kerawanan dalam prospek ekonomi bangsa di masa mendatang yang salah satu indikasinya berupa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama, dolar AS.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo–Ma’ruf Amin, Johnny G Plate, mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan beberapa strategi untuk menjaga agar ekonomi Indonesia tetap stabil. Bahkan kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu juga telah melaksanakan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Dapat kami sampaikan juga bahwa stabilitas perekonomian kita, fundamental ekonomi kita, sejauh ini terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi kita positif di atas 5 persen. Inflasi kita terkendali dengan baik di kisaran 3,5 persen,” ujar Johnny di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Tak hanya itu, dia mengeklaim pemerintah Jokowi sukses dalam menciptakan lapangan kerja. Dia pun merasa yakin pada 2019 lapangan kerja yang bisa disediakan akan lebih banyak lagi dari sekarang. “Tingkat pengangguran kita terjaga dengan baik, bahkan lapangan pekerjaan kita sudah tersedia 9 juta lebih selama pemerintahan Jokowi. Kami menyakini di akhir masa pemerintahan Jokowi lapangan pekerjaan baru sebanyak 10 juta akan tersedia, akan terpenuhi,” kata dia.
Menurut Johnny, kondisi perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo–Jusuf Kalla saat ini baik-baik saja. Dia pun mengaku tidak kaget dengan pemaparan Prabowo bersama tim pakar Koalisi Indonesia Adil Makmur semalam.
“Hal-hal yang disampaikan (Prabowo) semalam itu adalah hal-hal lama, hal-hal umum, hal-hal yang sebenarnya sudah diketahui oleh publik dan yang pemerintah sedang laksanakan saat ini,” ucapnya.
Dia mengatakan, angka kemiskinan di Indonesia berhasil ditekan selama pemerintahan Jokowi–JK yakni menjadi di bawah 10 persen. “Nah situasi makroekonomi kita ini baik dan diakui tidak saja oleh lembaga-lembaga peringkat dunia, tetapi lembaga-lembaga multilateral juga seperti IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menggelar diskusi dengan para pakar ekonomi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Hasilnya, dia melihat ada kerawanan dalam prospek ekonomi bangsa di masa mendatang.
Salah satu ekonom di Tim Pakar Prabowo–Sandi, Fuwad Bawazir menuturkan, tren nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus akan mengalami pelemahan dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan, dia memprediksi keadaan semacam itu akan terus bertahan hingga tahun depan.
“Tren indikasinya masih sama, bahkan memburuk. (Kurs) bisa mengarah ke angka psikologis Rp16.000 per dolar AS. Data yang kami lihat, rupiah cenderung melemah sampai 2019. Lama-lama akan berdampak buruk, ini dibutuhkan langkah efektif dari pemerintah bukan hanya sekadar retorika,” ujar Fuwad.
Editor: Ahmad Islamy Jamil