Prabowo Tegaskan Pentingnya Pendidikan dan Teknologi: Kunci Keberhasilan dan Kemakmuran

BEKASI, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pendidikan dan teknologi untuk suatu negara. Menurutnya, pendidikan merupakan kunci suatu kebangkitan bangsa.

Prabowo menjelaskan, melalui pendidikan, Indonesia bisa menjadi negara yang berhasil. Selain itu, melalui pendidikan juga Indonesia bisa menjadi negara merdeka hingga saat ini.

Baca Juga

Profil Mark A Gabriel, Penceramah Murtad dan Pengkritik Islam yang Klaim Lulusan Al-Azhar

"Kita memahami bahwa pendidikan dan teknologi, sains, ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, kunci kemakmuran. Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak menguasai sains dan teknologi," ucap Prabowo dalam acara peluncuran digitalisasi pembelajaran di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). 

Kepala Negara turut menyampaikan bahwa kekayaan Indonesia telah diambil oleh bangsa lain selama ratusan tahun. Pasalnya, hal itu karena kurangnya pengetahuan dalam menjaga dan mengelola kekayaan itu.

Baca Juga

Prabowo Resmi Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran

"Negara kita gugusan kepulauan terbesar di dunia ternyata adalah gugusan yang sangat sangat sangat kaya, tetapi kita harus akui karena kita sebagai bangsa terutama para pemimpin-pemimpinnya kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil oleh bangsa lain," tuturnya.

Baca Juga

Prabowo Hentikan Dialog saat Azan Berkumandang: Kita Tunggu Sebentar

Untuk itu, Prabowo meminta seluruh pemimpin dari berbagai sektor di Indonesia untuk sadar apa itu berbangsa dan bernegara. 

"Tujuan berbangsa dan bernegara adalah untuk memberi kualitas hidup yang layak bagi seluruh rakyat bangsa itu," katanya.

Prabowo menegaskan tidak akan membiarkan hanya segelintir masyarakat Indonesia yang dapat menikmati kemakmuran.

"Itu tujuan utama suatu negara, tidak bisa negara yang makmur hanya segelintir orang di atas, itu bukan negara merdeka dan itu negara pasti gagal dan Indonesia tidak mau gagal. Karena itu, Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan hanya segelintir orang," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama