Prabowo Undang 16 Ormas Islam ke Hambalang, Ajak Jaga Suasana Kondusif
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto mengundang 16 organisasi masyarakat Islam ke kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025). Organisasi yang hadir di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Al-Irsyad, Persatuan Islam (Persis), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan sebagainya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar PPI (KB PII), Nasrullah Larada mengungkapkan, undangan ini untuk meredakan situasi kondisi agar semakin lebih kondusif pascademonstrasi yang berujung anarkis tanggal 28 Agustus 2025, dan berlanjut hingga hari ini.
Dalam pertemuan itu, Prabowo mengajak seluruh komponen ormas Islam untuk bersama-sama dengan pemerintah menjaga situasi keamanan di masyarakat agar semakin kondusif.
Nasrullah mengapresiasi inisiatif Presiden atas respons cepatnya mencermati perkembangan situasi terkini dengan melakukan pendekatan dialogis dan musyawarah. Menurut Nasrullah, ketua ormas yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa ini merupakan sesuatu yang positif dan perlu didukung oleh banyak pihak demi kondusivitas situasi.
“Pertemuan ini adalah sinyal yang sangat positif dan tepat bagi bangsa kita. Di saat suasana memanas, justru komunikasi dan silaturahmi antar elemen bangsa harus kita perkuat,” ujar Nasrullah dalam keterangan tertulisnya.
Nasrullah juga menegaskan, tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, seorang driver ojol, adalah peristiwa yang sangat disayangkan dan harus disikapi dengan proses hukum yang transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya saudara kita. Kami mendorong aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional dan transparan dalam mengusut tuntas peristiwa ini agar keadilan benar-benar ditegakkan dan tidak ada pihak yang merasa dikorbankan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nasrullah menyerukan kepada seluruh kader aktivis dan alumni KB PII dan masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh segala bentuk hasutan yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
“Kepada seluruh elemen bangsa, mari kita jaga bersama suasana yang kondusif. Kita kembalikan segala perbedaan pendapat kepada koridor hukum dan konstitusi. Aksi kekerasan, pembakaran, dan perusakan fasilitas umum dan negara bukanlah solusi, melainkan awal dari kehancuran. Mari kita wujudkan perdamaian melalui dialog dan persaudaraan,” pesannya.
Editor: Reza Fajri