Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Teleponan dengan Trump, Sepakat Bawa Hubungan Dagang ke Era Baru
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo Ungkap Negosiasi Tarif dengan Trump Alot: Beliau Negosiator yang Keras

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:24:00 WIB
Prabowo Ungkap Negosiasi Tarif dengan Trump Alot: Beliau Negosiator yang Keras
Presiden Prabowo Subianto (foto: Binti Mufarida)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat akhirnya mengenakan tarif 19 persen untuk produk Indonesia. Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump berlangsung dengan alot.

“Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya Alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga kan istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati,” kata Prabowo di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Menurut Prabowo, Trump juga merupakan sosok negosiator yang keras.

“Sekarang kalau nggak salah tarifnya dari 32 persen diturunkan jadi 19 persen. Ya saya tetap nego, saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga. Ya saya kira itu dari saya,” ujar Prabowo.

Prabowo mengungkapkan konsekuensi penurunan tarif impor terhadap produk Indonesia ini. Di antaranya adalah komitmen pembelian pesawat dari perusahaan-perusahaan AS.

“Ya memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita, Garuda adalah flight carrier nasional, Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia, kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru,” katanya.

Menurut Prabowo, pembelian pesawat dari AS akan dilengkapi, yakni dengan tetap mempertahankan kerja sama dengan produsen pesawat dari Eropa.

“Saya kira nggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual, pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus. Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan,” kata dia.

Prabowo juga menyinggung bahwa Indonesia masih bergantung pada impor beberapa kebutuhan strategis seperti bahan bakar minyak (BBM), gas, gandum dan kedelai. Oleh karena itu, kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan menjadi hal yang tak terhindarkan.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut