Prancis bakal Akui Palestina, RI Ajak Negara Lain Bergabung
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyambut baik keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan mengumumkan bahwa Prancis secara resmi mengakui Negara Palestina.
“Indonesia menyambut baik keputusan Presiden Perancis Emmanuel Macron agar Perancis mengakui Negara Palestina,” tulis Kemlu lewat platform media sosial X, Sabtu (26/7/2025).
Kemlu mengatakan pengakuan ini merupakan langkah positif untuk memastikan prospek masa depan bagi berdirinya Negara Palestina yang berdaulat dan merdeka, berdasarkan batas wilayah yang disepakati pada 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, melalui Solusi Dua Negara.
Pihaknya pun mengajak agar negara lain untuk ikut menyeruarakan pengakuan tersebut.
“Indonesia mendesak semua negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk mengikuti langkah Prancis,” tulisnya.
Sebelumnya, Macron mengumumkan bahwa Prancis secara resmi akan mengakui Negara Palestina, pada bulan September mendatang. Dalam sebuah unggahan di platform X, Macron menyampaikan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan pada sidang Majelis Umum PBB di New York.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan penduduk sipil. Perdamaian itu mungkin. Kita membutuhkan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran bagi rakyat Gaza,” tulis Macron seperti dilansir dari BBC, Jumat (25/7/2025).
Keputusan Macron disambut positif oleh para pejabat Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut langkah tersebut sebagai 'pemberian imbalan atas teror', merujuk pada serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Dalam unggahan di X pada Kamis 24 Juli 2025, Macron menyatakan: “Sesuai dengan komitmen historis Prancis untuk perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina.”
“Kita juga harus menjamin demiliterisasi Hamas, serta mengamankan dan membangun kembali Gaza,” tulis Macron.
Editor: Puti Aini Yasmin