Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Umumkan 10 Nama Pahlawan Nasional Besok, Termasuk Soeharto
Advertisement . Scroll to see content

Presiden PKS Akui Prabowo Tolak Jadi Cawapres Jokowi

Minggu, 15 April 2018 - 15:34:00 WIB
Presiden PKS Akui Prabowo Tolak Jadi Cawapres Jokowi
Prabowo Subianto. (Foto: iNews.id/ Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengaku sudah mendengar lama bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah diminta menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, bujukan kepada Prabowo untuk menjadi cawapres Jokowi disampaikaan lewat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Sohibul mengatakan, pihaknya juga telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut kepada Prabowo. Hal itu, kata dia, disampaikan dalam pertemuan Prabowo dengan Luhut.

Sohibul mengatakan kabar tersebut sudah diketahui sejak lama namun Prabowo menolak tawaran dari pihak Jokowi. “Saya sudah dengar lama, setengah tahun lalu. Pak Prabowo menegaskan ke Luhut, itu tidak mungkin. Masa ujung-ujungnya jadi cawapres Jokowi?” kata Sohibul kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Menurut dia, saat itu Luhut menyatakan bahwa jalan untuk menjadi cawapres bagi Prabowo sangat gampang. Yang penting, Prabowo bersedia. “Luhut bilang, kalau kamu cawapres Jokowi, yaudah lah gampang. Dengan mudah direalisasikan,” kata Sohibul menirukan.

Namun, kata dia, Prabowo menolak. Prabowo juga tidak yakin Jokowi-Prabowo bisa memenangkan Pilpres 2019. “Kalau Jokowi dengan Prabowo bersatu belum tentu tak ada yang bisa mengalahkan. Saya yakin, Pak Prabowo tidak mungkin mau ditunjuk. Kalau kalah, lebih dipermalukan,” katanya.

Sohibul menegaskan, penolakan ini sudah disampaikan setiap bertemu dengan Luhut. Namun, Prabowo selalu menolak untuk menjadi cawapres. “Setiap ketemu, Pak Luhut selalu sampaikan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy membeberkan hasil pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Prabowo dalam dua kali pertemuan pada November 2017 lalu. Menurut Romy, dalam dua kali pertemuan itu, Jokowi dan Prabowo membahas rencana Jokowi berpasangan dengan Prabowo pada Pilpres 2019. Komunikasi politik antara dua tokoh yang pernah bersaing dalam Pilpres 2014 itu pun terjadi cukup intensif.

"Bulan November 2017, Pak Jokowi dan Pak Prabowo bertemu dua kali. Dan di situ ada semacam keinginan, tapi saya tidak bisa pastikan apakah itu lebih dari keinginan Pak Prabowo atau Pak Jokowi. Saat itu Pak Prabowo menyampaikan dalam pertemuan yang terakhir di Bulan November itu, 'Saya merasa sangat terhormat di akhir perjuangan saya bisa dipinang sebagai wakil presiden'," ujar Romahurmuziy usai membuka Munas Alim Ulama di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4/2018).

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut