Presiden Prabowo Perintahkan Penanganan Cepat Bencana Longsor di Cilacap
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat (14/11/2025). Prabowo meminta Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto segera menuju lokasi bencana.
Suharyanto akan memastikan penanganan darurat berjalan optimal dan menyeluruh. “Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, kami langsung berangkat ke sana,” ujar Suharyanto usai mengisi pelatihan manajemen bencana di Sentul, Bogor.
Sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan bersama Tim Reaksi Cepat dan tim Pusdatinkom sudah lebih dulu diberangkatkan. Mereka langsung meninjau lokasi, memberikan bantuan logistik, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
“Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan sudah hadir di sana hari ini, membawa dukungan logistik dan peralatan,” ucapnya.
Suharyanto menegaskan bahwa pencarian dan penyelamatan korban menjadi prioritas utama. Longsor dipicu oleh cuaca ekstrem dan kondisi tanah yang labil.
Menurut laporan sementara, 20 orang masih hilang dan diduga tertimbun longsor. Tiga korban ditemukan meninggal dunia. Sekitar 200 personel gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, relawan, dan warga ikut dalam proses pencarian.
“Kurang lebih ada 200 personel. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” katanya.
Menurutnya, BNPB juga berencana merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Saat ini, ada 28 warga yang masih tinggal di kawasan berisiko.
“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan,” jelas Suharyanto.
“Kita ungsikan dulu yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” tambahnya.
Data dari Pusdalops BNPB mencatat, hingga pukul 11.16 WIB, tiga orang meninggal dunia dan 20 lainnya masih dicari. Sebanyak 23 orang selamat namun berada di zona rawan.
Korban tewas telah dibawa ke RS Majenang, sementara warga selamat mengungsi ke rumah kerabat. Sebanyak 12 rumah rusak berat dan 16 rumah lainnya di Dusun Cibuyut dan Tarukahan terancam longsor.
Tim gabungan terus melakukan pencarian, meski cuaca buruk, tanah labil, dan minimnya penerangan menjadi tantangan besar. Operasi SAR tetap berjalan dengan mempertimbangkan kondisi alam sekitar.
Editor: Kurnia Illahi