Prestasi Luar Biasa Siti Atikoh Istri Ganjar Pranowo, Turunkan Angka Stunting hingga Beri Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Bullying

JAKARTA, iNews.id - Istri Calon Presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh diketahui memiliki seragam prestasi dalam memajukan Jawa Tengah (Jateng) bersama suaminya.

Siti Atikoh sering terlihat di mata publik karena dirinya kerap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada perempuan di Jateng.

Selaku ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Jateng, dirinya kerap mengerahkan para perempuan yang tergabung dalam PKK untuk mempromosikan agenda pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Berikut tiga prestasi gemilang yang telah diraih oleh Siti Atikoh sosok simbol juang Kartini masa kini.

Biodata Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York City dan Simbol Politik Baru Amerika

Prestasi Siti Atikoh Dalam Memajukan Jateng Bersama Ganjar Pranowo

1. Menurunkan Angka Stunting di Jateng

Di bawah kepemimpinan Siti Atikoh, PKK Jawa Tengah telah berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan pembinaan keluarga serta ibu-ibu di wilayah ini.

Upaya ini berhasil menurunkan angka stunting di provinsi tersebut hingga mencapai 11,9 persen pada tahun 2022, menurut perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).

Potret Siti Atikoh Istri Ganjar Pranowo Perjuangkan Hak Perempuan, Dipuji Menteri PPPA Bintang Puspayoga

Program yang diberi nama "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" bertujuan menjaga kesejahteraan ibu dan bayi serta mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta mengatasi masalah stunting di wilayah ini.

PKK Jateng memegang peranan penting dalam mendukung program-program unggulan provinsi dalam penurunan angka stunting dan angka kematian ibu serta bayi (AKI-AKB).

Siti Atikoh menjadi pembicara utama pada peringatan Hari Ibu tahun 2020, yang membahas topik "Keterlibatan Berbagai Sektor dalam Upaya Perlindungan Ibu" oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. Mencegah Perkawinan Dini di Jateng

Selain dalam menurunkan angka stunting, Siti Atikoh dan PKK Jateng mengimplementasikan program Jo Kawin Bocah. Program ini bertujuan untuk mencegah perkawinan dini yang masih kerap terjadi di Jawa Tengah.

Melalui TP PKK Jawa Tengah, mereka melakukan sosialisasi hingga tingkat desa, termasuk melalui acara dengan judul "Upaya Mencegah Pernikahan Anak untuk Mendukung Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Stunting di Provinsi Jawa Tengah" yang diadakan pada 19 Mei 2022.

Pada kesempatan tersebut, Atikoh mempromosikan program Jo Kawin Bocah sebagai salah satu strategi efektif untuk percepatan penurunan angka stunting di Jawa Tengah.

3. Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Bullying

Siti Atikoh menerima penghargaan sebagai Bunda Forum Anak Jawa Tengah oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam melindungi anak-anak di Jawa Tengah melalui program "Jogo Konco." Program Aplikasi Jogo Konco, atau Jaga Anak dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jateng dan TP PKK Jateng dalam upaya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

Salah satu contoh nyata adalah perlindungan anak-anak dari tindakan perundungan (bullying) yang masih kerap terjadi di kalangan remaja.

Siti Atikoh terus menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak di Jawa Tengah. Prestasi-prestasi ini merupakan bukti nyata dari komitmennya dalam memajukan provinsi ini dan menjadikannya tempat yang lebih aman dan sehat untuk semua generasi.

Terlepas dari dirinya yang bukan merupakan sang Gubernur sendiri. Siti Atikoh memiliki segudang prestasi yang tidak kalah dari Ganjar Pranowo.

Prestasi dan pengakuan atas dirinya datang dari upayanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak di Jawa Tengah. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari pemberdayaan perempuan sendiri, dirinya membuktikan dapat berjuang memajukan provinsi sebagai wanita disamping sosok kesayangannya. Prestasinya menjadikan dirinya simbol Kartini masa kini.

Editor: Johnny Johan Sompotan