Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nova Arianto Tegaskan Seleksi Timnas Indonesia U-20 Tanpa Titipan, Gameplay Jadi Harga Mati
Advertisement . Scroll to see content

Prihatin Skandal Pengaturan Skor, Ma'ruf: Sepak Bola Bukan untuk Judi

Jumat, 28 Desember 2018 - 22:01:00 WIB
Prihatin Skandal Pengaturan Skor, Ma'ruf: Sepak Bola Bukan untuk Judi
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin. (Foto: Sindonews/dok).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengungkapkan keprihatinannya terhadap skandal pengaturan skor sepak bola Indonesia. Jika benar kasus itu terjadi, prestasi sepak bola nasional tidak akan pernah maju.

Ma’ruf menuturkan, kasus yang dibongkar Satgas Anti-Mafia Bola itu sungguh mengecewakan. Sepak bola Indonesia semestinya menjadi ajang untuk meraih prestasi, bukan ajang judi. Selain itu, sepak bola juga bisa menjadi bisnis yang dikelola profesional sebagaimana di Eropa dan Amerika Latin.

"Kalau kita amati di Amerika Latin dan Eropa, selain mengejar prestasi sepak bola juga menjadi bisnis tanpa merusak mutu permainan," ucap Ma’ruf di kediamannya, Jalan Situbondo 12, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Kiai kharismatik yang juga penggemar klub AC Milan ini pun meminta kepada seluruh pihak untuk mengambil hikmah dari terjadinya kasus dugaan pengaturan skor di sepakbola Indonesia. Ma’ruf juga mengajak semua pihak untuk kembali mengharumkan sepak bola Indonesia.

"Harapan saya jangan ada lagi pengaturan skor. Kalau bisa sepak bola Indonesia dimulai dengan pemilihan pemain berbakat secara baik. Ditambah dengan pelatih yang pintar dan berkualitas yang bisa memberikan metode pelatihan bola yang baik. Mari jadikan sepak bola Indonesia menarik," kata Ma'ruf yang mengaku sebagai seorang striker saat bermain bola pada masa muda.

Seperti diketahui, tim Satgas Anti-Mafia Bola menangkap empat orang atas dugaan pengaturan skor di liga sepak bola Indonesia. Mereka yakni mantan anggota Komisi Wasit Prianto (Mbah Pri) dan Anik Yuni Artikasari alias Tika (anak Mbah Pri).

Satgas kemudian menangkap anggota Exco PSSI Johar Lin Eng dilanjutkan dengan penangkapan anggota Komdis PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih.

Dalam kasus ini penyidik juga telah memeriksa beberapa nama untuk mengumpulkan informasi adanya dugaan pengaturan skor. Selain Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Presiden Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Berlington Siahaan, Manajer Madura FC Januar Herwanto, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sambera dan Sekretaris Jenderal BOPI Andreas Marbun, juga turut diperiksa

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut