Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gejala Infeksi Virus H5N5 yang Gegerkan Dunia, Tidak Fokus Salah Satunya
Advertisement . Scroll to see content

Profil Gus Elham Yahya, Pendakwah Muda Asal Kediri yang Viral karena Cium Anak Kecil Perempuan

Rabu, 12 November 2025 - 21:22:00 WIB
Profil Gus Elham Yahya, Pendakwah Muda Asal Kediri yang Viral karena Cium Anak Kecil Perempuan
Profil Gus Elham Yahya (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Profil Gus Elham Yahya dan kontroversinya menjadi topik hangat yang banyak diperbincangkan publik belakangan ini. Sosok muda asal Kediri ini tiba-tiba viral di media sosial setelah videonya mencium anak kecil perempuan dengan cara yang dianggap tidak pantas beredar luas.

 Peristiwa tersebut menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, tokoh agama, hingga pejabat pemerintah, membuat nama Gus Elham Yahya ramai disorot. Meski begitu, di balik kontroversinya, Gus Elham adalah figur pendakwah muda yang lahir dari keluarga besar pesantren dan dikenal aktif dalam dakwah di kalangan generasi muda.

Profil Gus Elham Yahya

Gus Elham Yahya memiliki nama lengkap Muhammad Elham Yahya Luqman. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 8 Juli 2001, dan merupakan putra dari KH Luqman Arifin Dhofir serta Hj. Ernisa Zulfa Al-Hafidz. Keluarga ini dikenal luas sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas 1 Kediri yang terletak di Tarokan. Dari garis ayah, Gus Elham merupakan cucu KH Mudhofir Ilyas, pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kaliboto.

Sebagai bagian dari keluarga pesantren, Gus Elham sejak kecil akrab dengan tradisi keagamaan, pengajian kitab, serta kultur dakwah khas Nahdlatul Ulama (NU). Lingkungan tersebut menjadi fondasi spiritual dan moral yang membentuk karakter serta gaya dakwahnya di masa muda.

Pendidikan dan Awal Dakwah

Gus Elham menempuh pendidikan dasar di lingkungan pesantren keluarganya, kemudian melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Kediri. Dari sana, ia mulai aktif berdakwah, baik secara langsung di majelis taklim maupun melalui media sosial.

Pada 2023, ia mendirikan Majelis Taklim Ibadallah, wadah dakwah dan kegiatan keagamaan yang berpusat di Kediri. Melalui akun Instagram resmi @mt.ibadallah, Gus Elham kerap membagikan video ceramah, kajian, dan kegiatan sosial. Gaya dakwahnya yang santai dan dekat dengan generasi muda membuatnya cepat dikenal di dunia maya.


Gaya Dakwah yang Dekat dengan Anak Muda

Salah satu ciri khas Gus Elham adalah gaya dakwahnya yang santai dan komunikatif. Ia kerap berdialog ringan, berbicara dengan gaya sehari-hari, bahkan berinteraksi langsung dengan jamaah muda. Pendekatan ini dianggap berhasil menarik perhatian kalangan milenial dan gen Z yang selama ini sulit dijangkau oleh dakwah formal.

Namun, gaya yang terlalu santai ini juga membawa risiko. Dalam beberapa kesempatan, Gus Elham dianggap terlalu bebas dalam berinteraksi, hingga menimbulkan persepsi negatif dari sebagian publik.

Viral karena cium anak kecil Perempuan

Puncak sorotan publik terhadap profil Gus Elham Yahya dan kontroversinya terjadi pada awal November 2025. Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Gus Elham mencium pipi seorang anak kecil perempuan, bahkan tampak seperti memasukkan pipi anak itu ke dalam mulutnya. Aksi ini dianggap tidak pantas dan menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan.

Tak lama setelah video viral, Gus Elham menyampaikan permintaan maaf terbuka. Ia mengakui kesalahannya dan menyebut peristiwa itu sebagai kekhilafan pribadi yang tidak pantas dilakukan oleh seorang dai. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui video klarifikasi dan disebarkan di berbagai media sosial.

Meski telah meminta maaf, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para pendakwah muda tentang pentingnya menjaga adab, batas interaksi, serta etika di ruang publik—terlebih di era digital yang serba viral.

Respon Tegas Menteri Agama soal Kontroversi Tersebut

Menteri Agama Nasaruddin Umar merespons video viral tentang tindakan pendakwah muda Gus Elham Yahya Luqman yang mencium anak perempuan di beberapa momen dakwah.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dan pelecehan, baik fisik, verbal, maupun seksual.

“Kami tidak menoleransi sedikit pun tindakan yang mencederai martabat kemanusiaan. Saya tidak hanya sebagai Menteri Agama, tapi sebagai seorang manusia juga menyatakan semua yang bertentangan dengan moralitas itu harus menjadi musuh bersama,” kata Menag dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Menag menekankan lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman dan bermartabat bagi seluruh peserta didik.

"Lembaga pendidikan agama harus menjadi tempat paling aman bagi anak-anak kita untuk belajar, harus menjadi contoh masyarakat yang ideal,” ujar Menag.

Menag juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah memperkuat regulasi dan mekanisme pembinaan di satuan pendidikan keagamaan, yang akan mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pondok pesantren dan mengeliminasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

“Ini akan menjadi concern kami, terutama masalah terkait pondok pesantren ya. Kami sudah membentuk satuan pembinaan Pondok Pesantren, yang mana pimpinan pondok pesantren berkolaborasi untuk mengawasi dan mengeliminasi penyimpangan apapun yang terjadi di pondok pesantren,” kata Menag.

Profil Gus Elham Yahya kini tidak bisa dilepaskan dari kontroversi yang menimpanya, yang menjadi sorotan publik dan ujian besar dalam perjalanan dakwahnya. Sebagai pendakwah muda yang tumbuh di lingkungan pesantren, Gus Elham memiliki fondasi keilmuan dan spiritualitas yang kuat, namun peristiwa viral yang melibatkan dirinya mencium anak kecil telah mengguncang kepercayaan masyarakat. Meski demikian, setiap kesalahan dapat menjadi titik balik jika disikapi dengan introspeksi dan tekad untuk memperbaiki diri. 

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut