Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pigai Ungkap Alasan Gedung dan Ruangan di Kementerian HAM Gunakan Nama Gus Dur dan Marsinah
Advertisement . Scroll to see content

Profil Lily Wahid, Adik Kandung Gus Dur yang Dikenal Vokal

Senin, 09 Mei 2022 - 18:03:00 WIB
Profil Lily Wahid, Adik Kandung Gus Dur yang Dikenal Vokal
Lily Chodidjah Wahid adik kandung Gus Dur meninggal dunia di RSCM Jakarta, Senin (9/5/2022) pukul 16.28 WIB. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kabar duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Adik kandung Presiden ke-4 RI, Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid atau yang akrab dipanggil Lily Wahid meninggal dunia dalam usia 74 tahun, Senin (9/5/2022).

Menurut keterangan keluarga besar, Lily Wahid meninggal dunia pukul 16.28 WIB di RSCM Jakarta. Jenazah almarhumah disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor. Selanjutnya jenazah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022).

Jenazah dua saudaranya yang telah lebih dulu berpulang, Gus Dur dan Salahuddin Wahid, juga dimakamkan di Pemakaman Ponpes Tebuireng. Di kompleks ini pula dimakamkan orang tua dan kakek neneknya.

Profil Lily Wahid

Lily Wahid meninggalkan tiga anak. Suaminya Indrawanto, telah lebih dulu meninggal dunia pada tahun 1987. 

Lily Wahid lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 4 Maret 1948. Dia cucu dari KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ayahnya, KH Wahid Hasyim, menjabat menteri agama tahun 1949 sedangkan ibunya Nyai Solichah A Wahid Hasyim merupakan putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. 

Dia adalah anak kelima dari enam bersaudara. Selain Gus Dur, saudaranya yang juga dikenal sebagai tokoh di Indonesia adalah Salahuddin Wahid atau Gus Solah. Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 sedangkan Gus Solah wafat pada 2 Februari 2020. 

Dikutip iNews.id dari situs resmi Tebuireng, usi Lily Wahid baru lima tahun ketika sang ayah wafat meninggalkannya. Setelah itu, dia bersama empat kakaknya diasuh sang ibu yang sedang mengandung. Ibu dan kakaknya berjasa besar dalam menanamkan ajaran agama pada Lily Wahid. 

Lily Wahid mempunyai kegemaran membaca dan seni. Selain buku-buku pelajaran, dia gemar membaca komik-komik silat. Di bidang seni, dia juga menyukai lagu dan musik. 

Pendidikan Lily Chodijah Wahid sama seperti sekolah kakak-kakaknya, yaitu di SD Perwari. Hobi membaca turut memengaruhi nilai-nilainya yang bagus di bangku sekolah.

Masa-masa sekolah tidak hanya digunakan untuk belajar, tetapi juga beroraganisasi karena sifatnya yang senang bergaul dan berkumpul-kumpul. Keaktifannya tersebut tentu tak lepas dari pengaruh sosok ibu yang juga aktif. 

Ketika duduk di bangku SMA, dia telah aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan KAPPI. Dia menjabat sebagai ketua 1. Lily wahid juga memindahkan IPPNU dari Yogyakarta ke Jakarta. Di usia 18 tahun, dia tampil di panggung bersama Husni Thamrin, tokoh muda penggerak massa yang sangat terkenal di masa peralihan.

Lily Wahid dikenal sebagai sosok perempuan yang cerdas. Setelah tamat SMA, dia diterima di Fakultas Kedokteran UI. Namun, kuliahnya hanya bertahan sampai tingkat III. Keinginannya menjadi dokter tidak terpenuhi karena menikah pada tahun 1970.

Dia kemudian terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur II. Dia juga dipercaya menjabat Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB. 

Lily Wahid ditempatkan di Komisi I yang menangani Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Pertahanan dan TNI. 

Nama Lily Wahid sebelumnya dikenal setelah mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol pada awal 2008. Muktamar tersebut menghasilkan keputusan menetapkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar dan Sekjennya Lukman Edy.

Dia sempat mendukung muktamar PKB di Ancol tahun 2008 yang menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Namun, pada 2008, Lily Wahid diberhentikan sebagai anggota DPR dan dari PKB. 

Sekjen PKB Imam Nahrawi saat itu mengungkapkan, alasan pemecatan Lily Wahid karena dianggap membangkang atau tidak mengindahkan perintah partai.

Lily Wahid sempat menggugat pemecatannya, namun kasasinya ditolak hakim. Lily Wahid kemudian pindah ke Partai Hanura pada 2013. 

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut