Profil Muhammad Mardiono, Pengusaha yang Jadi Plt Ketum PPP Pengganti Suharso Monoarfa

JAKARTA, iNews.id - Muhammad Mardiono resmi ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten, Senin (5/9/2022). Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan dari Ketua Umum.

Politikus kelahiran Yogyakarta 11 Juli 1957 itu juga menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019. Di PPP, Mardiono tercatat pernah menduduki beberapa posisi strategis termasuk Ketua DPW PPP Provinsi Banten.

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

Sebelum menjadi politikus, Mardiono adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Banten sejak 2002 hingga 2007. Setelah itu dia diamanahi posisi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Banten selama 2 periode, yakni 2007 sampai 2012 dan 2012 hingga 2017.

Nama Mardiono masuk dalam jajaran pejabat kaya di Indonesia. Menurut data di laman elhkpn.kpk.go.id, harta kekayaannya mencapai Rp1.270.883.511.147 atau Rp1,2 triliun. Harta yang dilaporkan Mardiono ke KPK pada 30 Maret 2022 itu mencakup berbagai jenis, mulai dari tanah, bangunan, mobil dan motor.

Baca Juga

Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP, Mardiono: Fokus Hadapi Pemilu

Ia juga tercatat memiliki 179 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp676 miliar. Ada pula harta lainnya, yaitu 11 mobil dan 5 motor senilai Rp7,7 miliar, surat berharga dengan nilai Rp704 miliar, kas dan setara kas yang nilainya menyentuh Rp6,6 miliar.

Bukan hanya itu, Mardiono mempunyai harta tambahan dengan jumlah Rp23 miliar dan harta bergerak lainnya senilai Rp1,1 miliar. Namun, dia juga mempunyai utang senilai Rp149 miliar.

Politikus yang juga pengusaha ini adalah CEO dan pemilik sejumlah perusahaan. Perusahaan milik Mardiono di antaranya adalah PT Walle Jasa Pratama, PT Buana Centra Swakarsa (BCS), dan PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Editor: Reza Fajri