Profil Paiman Raharjo, Dulu Tukang Sapu dan Satpam Kini Jadi Wamendes PDTT
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik menteri dan wakil menteri (Wamen) baru. Salah satunya, Rektor Universitas Moestopo (Beragama) Paiman Raharjo yang kini menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Pengangkatan Paiman Raharjo sebagai Wamendes PDTT berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 32M/2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju. Sebelumnya, posisi Wamendes diisi oleh Budi Arie Setiadi yang kini dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Sebelum menjadi rektor, dia pernah menjabat Komisioner PT Food Station Tjipinang Jaya (2013), dan Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (2015).
Namun yang menarik dan menginspirasi dari sosok Paiman adalah perjuangan hidupnya sebelum berada di posisi sekarang. Bahkan dia pernah jadi tukang sapu dan satpam.
Saat remaja Paiman mengaku pernah menjadi tukang sapu, yaitu sekitar 1984-1985. Maklum, Paiman berasal dari keluarga miskin dengan delapan bersaudara, sehingga untuk bersekolah saja susah.
Dikutip dari laman resmi Universitas Moestopo, Paiman menjabat sebagai rektor periode 2022-2027. Dituliskan, dia bertekad membawa universitas Moestopo di Jakarta ini menjadi kampus berkelas dunia dan berstandar internasional.
Paiman juga merupakan sosok rektor yang memiliki ide dan gagasan yang jauh ke depan serta inovatif. Terbukti dalam kepemimpinannya yang baru satu tahun telah melahirkan banyak prestasi.
Sebelum dipimpin Paiman, kampus yang didirikan pada 1962 ini bertengger di peringkat 1.332 dan berada di klaster Binaan. Kemudian kurang dari setahun dia memimpin, kampus tersebut melompat tajam, peringkatnya naik menjadi urutan 403-an dan berada di klaster Madya.
Paiman disebut bertekad menjadikan Universitas Moestopo berkelas dunia. Berbagai usaha dilakoni, terbaru dia menjajaki kerjasama dengan universitas di Malaysia.
Dia mengungkapkan, penjajakan ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk meningkatkan akreditasi Universitas Moestopo, khususnya untuk Program Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Moestopo. Karena itu, dia secara khusus mendatangi Faculty of Business and Accountancy, Graduate School of Business yang ada di Universiti Malaya.
Selain itu, di bawah kepemimpinan Paiman, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berakreditasi A (Unggul) dan dilengkapi dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut terakreditasi paripurna.
“Universitas Moestopo menjadi kampus terbaik untuk Fakultas Kedokteran Gigi, dalam uji kompetensi dokter gigi, kami mendapat nilai yang sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebesar 97,8. Jadi, tiga kampus ini bersaing untuk prestasi di bidang kedokteran,” ungkap Paiman, dikutip Senin (17/7/2023).
Paiman juga ingin menjadikan Universitas Moestopo sebagai kampus pelopor untuk anti narkoba.
“Kami ini kampus Merah Putih, artinya harus bisa menjaga kesucian dan berani melawan hal-hal yang memang tidak sesuai etika dalam belajar mengajar,” tegas pria yang meraih Penghargaan Tokoh Penggerak Kewirausahaan Pemuda dari Pemerintah Pusat (Kemenpora RI) tahun 2022 ini.
Dalam pengabdiannya, Paiman juga berjasa besar dalam memperjuangkan Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo sebagai pahlawan nasional, lahirnya Jalan Prof. Dr. Moestopo di Jakarta, lahirnya kawasan Moestopo di komplek wilayah Jalan Hang Lekir, hingga memperjuangkan kesolidan Universitas Moestopo.
Editor: Rizky Agustian