Profil Silfester Matutina Relawan Jokowi yang Diduga Fitnah JK: Belum Ditahan Kejari Jaksel
JAKARTA, iNews.id - Profil Silfester Matutina Relawan Jokowi yang diduga fitnah JK, hingga kini belum ditahan Kejari Jaksel. Silfester Matutina adalah Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), sebuah organisasi relawan yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014. Ia adalah pengacara, pengusaha, dan aktivis politik yang lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur, pada 19 Juni 1971.
Kasus hukum yang membelit Silfester bermula pada Mei 2017, saat ia mengikuti aksi demonstrasi di depan Mabes Polri dan menyampaikan orasi yang menuding Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Indonesia, Jusuf Kalla (JK), sebagai pelaku korupsi dan nepotisme yang menyebabkan kemiskinan.
Tuduhan ini dianggap sebagai fitnah dan pencemaran nama baik oleh pihak JK. Kuasa hukum Jusuf Kalla melaporkan Silfester ke Bareskrim Polri atas dugaan tersebut.
Setelah proses hukum berjalan, pada 2019 Silfester divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dan dijatuhi hukuman penjara 1,5 tahun berdasarkan dakwaan Pasal 311 ayat 1 dan Pasal 310 ayat 1 KUHP.
Vonis tersebut sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah, namun sampai saat ini Silfester belum menjalani hukuman penahanan yang seharusnya dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Kejaksaan Agung (Kejagung), melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum, Anang Supriatna, menegaskan bahwa putusan pengadilan terhadap Silfester Matutina telah inkrah dan karenanya harus segera dilaksanakan berupa penahanan.
Tidak ada alasan untuk menunda eksekusi hukum terhadap Silfester sebagai terpidana kasus diduga fitnah terhadap JK. Kejagung pun telah melayangkan panggilan resmi kepada Silfester pada 4 Agustus 2025, dan jika tidak memenuhi panggilan tersebut, maka eksekusi penahanan akan segera dilakukan.
Silfester Matutina membantah keberatan atas proses hukum tersebut dengan menyatakan bahwa urusannya dengan Jusuf Kalla sudah selesai melalui jalur perdamaian. Ia mengklaim telah bertemu dengan JK sebanyak dua hingga tiga kali dan hubungan keduanya dinyatakan baik-baik saja. Silfester menyebut bahwa proses hukum sudah dijalani dengan baik meski tidak diungkap ke publik.
Namun, klaim ini dibantah oleh pihak Jusuf Kalla yang melalui juru bicaranya menyatakan tidak pernah bertemu maupun berdamai dengan Silfester. Pernyataan resmi dari sahabat dekat JK menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan tanpa pengaruh pertemuan pribadi dan penyelesaian damai di luar pengadilan.
Selain aktivitasnya sebagai Ketua Solmet, Silfester juga aktif dalam dunia politik praktis. Pada Pilpres 2024, ia turut mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melalui jabatan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Setelah kemenangan pasangan tersebut diumumkan, Silfester diangkat sebagai Komisaris Independen di perusahaan BUMN bidang pangan, ID Food pada Maret 2025. Keputusan ini menandai posisi politik yang semakin strategis di dalam struktur pemerintahan.
Silfester dikenal vokal dan keras dalam membela Presiden Jokowi, termasuk saat menghadapi kritik tajam dari lawan politik maupun tokoh publik lain. Ia pernah viral karena ekspresi emosionalnya dalam debat publik dengan Rocky Gerung hingga menggunakan bahasa kasar.
Profil Silfester Matutina Relawan Jokowi yang diduga Fitnah JK, menampilkan gambaran seorang aktivis dan politisi yang loyal pada Jokowi, namun juga terjerat masalah hukum serius akibat pernyataannya yang dianggap sebagai fitnah terhadap Jusuf Kalla. Vonis 1,5 tahun penjara dari Mahkamah Agung sudah final namun sampai saat ini belum dijalankan penahanannya. Meski Silfester mengklaim sudah berdamai dengan JK, pihak terkait membantah dan menegaskan proses hukum harus dilanjutkan. Oleh karena itu, kasus ini menjadi sorotan tentang penegakan hukum yang adil tanpa terkecuali dan implikasi politiknya di Indonesia.
Editor: Komaruddin Bagja