Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Contoh Teks Pranatacara Tahlilan Bahasa Indonesia, Singkat Mudah Dihafal!
Advertisement . Scroll to see content

Puisi Baru: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya untuk Dipelajari

Kamis, 22 September 2022 - 18:05:00 WIB
Puisi Baru: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya untuk Dipelajari
Ilustrasi Puisi Baru (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Puisi baru merupakan salah satu materi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Berikut pengertian, ciri, sejarah dan contohnya lengkap.

Pengertian Puisi Baru

Melansir buku 'Puisi Baru' karya Rina Ari Rohma, puisi baru adalah karya sastra yang muncul setelah puisi lama. Bentuknya lebih bebas daripada puisi lama yang sangat terikat dengan aturan-aturan.

Namun, puisi baru tetap mempertahankan rima, irama dan pilihan kata. Hanya saja, jumlah suku kata, baris dan sajaknya lebih bebas dan memiliki nama pengarang.

Ciri Puisi Baru

  • 1. Diketahui atau dicantumkan nama pengarangnya
  • 2. Berkembang secara lisan dan tertulis
  • 3. Menggunakan majas atau gaya bahasa yang dinamis
  • 4. Bentuknya rapi dan simetris
  • 5. Cenderung menggunakan pola sajak pantun dan syair. Namun tidak menutup kemungkinan ada pola lain
  • 6. Setiap barisnya terdiri atas gatra (kesatuan sintaksis)
  • 7. Setiap gatra terdiri atas dua kata, tetapi juga bisa lebih (4-5 suku kata)

Jenis Puisi Baru

Berdasarkan bentuk dan isinya, ada beberapa jenis puisi, yakni

  • -Distikon: sajak yang terdiri atas dua baris kalimat dalam setiap baitnya. Jenis ini memiliki sajak a-a
  • -Terzina: setiap baitnya terdiri atas tiga buah kalimat. Terzina memiliki sajak a-a-a: a-a-b: a-b-c atau a-b-b
  • -Quatrain: setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat dengan sajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b
  • -Quint: setiap baitnya terdiri atas lima baris dengan sajak a-a-a-a-a
  • -Sektet: terdiri atas enam buah kalimat dalam setiap baitnya. Sektet memiliki sajak tak beraturan, pengarang juga bebas menyatakan perasaan tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi
  • -Septima: Setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat dengan sajak yang tidak beraturan
  • -Stanza: terdiri atas delapan kalimat dan memiliki sajak yang tidak berurutan
  • -Soneta: sajak terdiri atas empat bait. Dua bait pertama masing-masing terdiri atas empat bait, 2 bait terakhir terdiri atas 3 bait
  • -Bebas: puisi yang tidak terikat dengan beberapa aturan khusus, yakni jumlah baris setiap bait, jumlah suku kata, sajak, irama, ritma dan pilihan katanya

Sedangkan, berdasarkan isinya, puisi terbagi atas, sebagai berikut:

  • -Balada: puisi atau sajak yang berbentuk cerita atau kisah
  • -Himne:  puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne juga disebut sajak ketuhanan
  • -Ode: sajak berisikan puji-pujian kepada seseorang, bangsa atau sesuatu yang mulia
  • -Epigram: puisi yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar. Mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama
  • -Romance: puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kepada lawan jenis, bangsa, negara dan lainnya.
  • -Elegi: puisi berisi duka nestapa
  • -Satire: puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi di masyarakat

Apa Saja Contoh Puisi Baru?

  • Contoh Puisi Baru Singkat 1

Sore

Jangan biarkan semburat jingga membelai nyiurnya
Sebelum embun yang kau terima membasahi syairnya

Lihatlah betapa alam mengulang perkasa
Memaknai hidup dengan Tuhan yang Esa

Betapa banyak sepagi ini kau terima nikmatnya
Tak peduli seberapa banyak keluh diterima-Nya

Tentang sebuah nikmat, syukuri sepagi ini
Jangan menunggu senja lalu pagi tak pernah kembali

  • Contoh Puisi Baru Singkat 2

Cobaaa

Bersimpuh aku
Sambil berdoa mengenang dosaku

Tetap ingat ku kepada Tuhan
Walau hidup penuh tekanan

Tuhan
Ku tahu hidup itu penuh perjuangan

Tuhan
Sampai kapan ku bisa bertahan

Sampai kapan?
Adakah hikmah dari segala cobaan ini?

  • Contoh Puisi Baru Singkat 3

Aku sayang kamu Ibu
Cintamu menggebu-gebu

Bak bola salju
Yang Menggelinding tanpa debu

Selalu bekerja di setiap waktu
Menjemput rezeki di segala pintu

Tak pernah kulihat kau mengeluh
Meski terus saja berpeluh

Kau lah wanita tangguhku ibu
Sekaligus pengganti ayahku

Kini ke mana akan ku cari sosok Ibu
Yang selalu setia menemani daku

Sampai akhir hayatku
Sampai mata menutup kalbu


Nah, semoga materi puisi di atas bisa dipahami ya. Selamat belajar!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut