Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Puisi Isra Mi'raj yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna 
Advertisement . Scroll to see content

Puisi Prismatis: Pengertian, Ciri, dan Contohnya 

Jumat, 10 November 2023 - 15:41:00 WIB
Puisi Prismatis: Pengertian, Ciri, dan Contohnya 
Puisi prismatis . (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Puisi prismatis adalah salah satu puisi yang masuk ke dalam jenis Puisi baru. Puisi ini mengandung diksi, kata konkret, imaji, majas, dan gaya bahasa yang sangat baik. 

Selain itu, puisi prismatis disebut sebagai puisi yang sulit dipahami karena bersifat multi interpretable atau memiliki banyak makna. 

Dalam puisi prismatis penyair menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca agak sulit untuk menafsirkan makna puisinya. 

Tapi pembaca tetap dapat menelusuri makna puisi itu. Namun makna itu bagaikan sinar yang keluar dari prisma. Ada bermacam-macam makna yang muncul karena memang bahasa puisi bersifat multi interpretable. 

Setelah mengetahui apa itu puisi prismatis, berikut ini adalah ciri dan contoh puisinya dikutip dari berbagai sumber, Jumat (10/11/2023). 

Puisi Prismatis 

Ciri-ciri puisi prismatis 

Melihat pengertian tersebut, bisa disimpulkan kalau puisi prismatis mempunyai ciri-ciri seperti berikut: 

1. Menggunakan kiasan 

2. Makna sulit dipahami 

3. Membutuhkan imajinasi 

4. Kalimatnya perlu ditafsirkan lebih dulu 

5. Tak menggunakan kalimat sehari-hari 

Contoh puisi prismatis 

1. Laju Aksara Timah 

Karya Dian Chandra 

Abad ke tujuh 

Patung timah menyeru 

Sang datuk keliru 

Terburu menyumpah lanun 

Dalam perut bumi 

Aku mengais jejak timah 

Begitu suruhmu 

Hingga buntung kakiku 

Dunia terus beradu 

Tak tahu malu 

Mengayak butir timah 

Sendiri dalam kilah buru 

AC hidup memberi sejuk 

Ia duduk mengatur 

Matahari merajuk 

Kami tak tahu mundur 

2. Sajak Putih 

Beribu saat dalam kenangan 

Surut perlahan 

Kita dengarkan bumi menrima tanpa mengaduh 

Sewaktu etik pun jauh 

Kita dengar bumi yang tua dalam setia 

Kasih tanpa suara 

Sewaktu bayang-bayang kita memanjang 

Mengaburkan batas ruang 

Kita pun bisu tersekat dalam pesona 

Sewaktu ia pun memanggil-manggil 

Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil 

Di luar cuaca 

3. Kemerdekaan 

Kemerdekaan adalah anugerah yang mengalir dalam darah 

Jiwa merdeka terbang bebas di angkasa biru 

Bendera berkibar, simbol kebesaran dalam haru 

Sejarah menorehkan perjuangan, cinta yang tulus 

Demikian ulasan tentang puisi prismatis yang harus diketahui calon seniman. Semoga bermanfaat!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut