Puji Wali Kota Semarang, Megawati Ajak Calon Kepala Daerah Berpikir Kreatif
JAKARTA, iNews.id - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kembali menggelar Sekolah Partai Angkatan II. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta para calon kepala daerah yang menjadi peserta Sekolah Partai Angkatan II berpikir kreatif dalam melihat peluang.
Hal itu disampaikan Mega saat membuka acara Sekolah Partai Angkatan II secara virtual di Jakarta, Rabu (26/8/2020). Dia mencontohkan salah satu kader PDIP yang dinilai sukses yakni Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Menurut Presiden ke-5 RI ini, Hendrar Prihadi atau yang biasa disebut Hendi sukses membuat Semarang menjadi kota yang semakin baik. Ukuran sukses itu terlihat dari perubahan yang terjadi di Kota Semarang
"Kalian harus kreatif, kreatif dalam berpikir, dan juga melihat peluang. Tadi disebut Hendrar Prihadi atau Hendi wali kota Semarang. Saya ini dapilnya dulu selama tiga kali DPR itu di Jawa Tengah, enggak pernah pindah. Itu kalau masuk Semarang saya mengeluh. Dalam artian Semarang jelek banget, morat-marit enggak jelas," ujarnya.
"Nah, kok bisa yang namanya seorang Hendi itu mengubahnya. Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif, dan itu harus," ucap Mega.
Selain itu, dia menyebut para kader yang hendak menjadi kepala daerah jangan sampai memiliki pikiran untuk memperkaya diri dengan cara-cara kotor. Jika itu terjadi, lambat laun akan ketahuan.
"Kalau nanti pemimpin-pemimpinnya ini hanya untuk memperkaya diri, nah sebelum ini betul-betul kejadian. Saya ngomong deh, ayo pikir-pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan, sudah pasti ya," katanya.
Mega menegaskan, jika salah satu kadernya kedapaatan seperti itu, maka otomatis akan berujung pada jeruji besi. Setiap tindakan kotor tinggal hanya menunggu waktu saja, cepat atau lambat.
"Saya sebagai Ketum PDI Perjuangan dari sejak Sekolah Partai sudah memberi peringatan kepada para kader yang akan bertarung untuk menjadi eksekutif, jangan coba-coba dan jangan ada pikiran itu. Saya katakan, ujungnya nanti adalah penjara. Itu tinggal cepat atau lambat saja. Kalau enggak percaya ya, nanti kalau jadi kepala daerah ya kerjakan saja itu," tuturnya.
Editor: Djibril Muhammad