Puspadaya Perindo Audiensi dengan Kementerian PPPA, Kolaborasi Tangani Korban Kekerasan

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menyambut hangat pengurus Puspadaya Perindo di kantornya pada Rabu (6/7/2025). Kedua pihak sepakat bekerja sama mengantisipasi kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Sekretaris Jenderal Puspadaya Perindo Amriadi Pasaribu menyebut, kedua pihak akan berkolaborasi menangani korban kekerasan.

Baca Juga

Uni Eropa Utangi Ukraina Rp1.763 Triliun, Batal Gunakan Aset Rusia yang Dibekukan

"Kementerian nanti akan menghubungi Puspadaya Perindo untuk menangani baik itu pendampingan hukum, kemudian pemberian psikologis, dan juga pemberdayaan korban nantinya," kata Amriadi kepada wartawan.

"Dan begitu juga dengan Puspadaya Perindo apabila sudah menerima aduan dan mereka sudah, kami sebagai Puspadaya Perindo nanti akan melakukan advokasi," sambungnya.

Baca Juga

Puspadaya Perindo Audiensi dengan Kementerian PPPA, Antisipasi Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak

Dengan kolaborasi ini, dia berharap para korban dapat tertangani dan terlindungi dengan baik.

"Tentunya kepada anak-anak yang menjadi korban kemudian perempuan yang menjadi korban akan terlindungi dan penanganannya cepat dan juga pemberdayaannya dan pemulihan kepada korban-korban tersebut makin mudah dan terlaksana dengan cepat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Puspadaya Perindo, Sri Agustina menegaskan pentingnya audiensi ini untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Saya pikir kami perlu menjalani sinergi dengan kementerian ini untuk bagaimana mengetahui bahkan mengantisipasi bagimana perempuan dan anak khususnya yang menjadi korban kekerasan seksual khususnya," ujar Sri.

Dalam audiensi tersebut juga ditekankan pentingnya mengedukasi masyarakat untuk berani melapor jika mengetahui atau menjadi korban kekerasan.

"Diskriminasi terhadap anak, perempuan dan disabilitas dapat kita cegah bisa kita minimalisir dan bisa kita edukasi untuk orang-orang supaya berani melaporkan tindakan-tindakan yang mereka alami," ujarnya.

Editor: Reza Fajri