Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Pimpin Akad Massal 50.030 KPR FLPP: Mereka Harus Punya Rumah yang Layak
Advertisement . Scroll to see content

Ramai TNI Turunkan Baliho Habib Rizieq, Ini Kata Fahri Hamzah

Minggu, 22 November 2020 - 11:17:00 WIB
Ramai TNI Turunkan Baliho Habib Rizieq, Ini Kata Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah ikut angkat bicara soal gaduh TNI turunkan baliho Habib Rizieq. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat dalam beberapa waktu terakhir dikejutkan dengan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintahkan pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab yang disebut melanggar aturan. Bahkan pencopotan berlanjut pada Jumat (20/11/2020) siang dengan pengawalan panser anoa.

Hal tersebut membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah turut angkat bicara. Menurutnya ada upaya menarik kembali TNI ke ranah sipil.

"Sejak konferensi pers Panglima TNI kemarin dan tindakan offside Pangdam Jaya itu tidak saja melukai nilai-nilai dasar kelahiran TNI sebagai tentara rakyat tapi juga sumpah prajurit dan sapta marga. TNI harus berada di luar politik dan menghormati hukum. Hukum negara bukan hukum rimba," tulis Fahri melalui akun Twitter resminya @Fahrihamzah pada Sabtu (21/11/2020).

Fahri melanjutkan, seharusnya TNI berdiri di tengah kepentingan rakyat. Hal tersebut sebelumnya selalu ditunjukkan TNI dengan hadir membantu rakyat di lokasi bencana.

Menurutnya tindakan TNI mencopot baliho itu menabrak rambu-rambu militer dalam demokrasi. Dia juga mengimbau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberi peringatan kepada korps militer.

"Kalau saya jadi Menhan, ini adalah “lampu kuning” ditabraknya rambu-rambu militer dalam demokrasi. TNI harus mengerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian. Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian," katanya.

Mantan wakil ketua DPR ini juga menyinggung semboyan TNI-Polri bersatu. Dia menegaskan TNI dan Polri boleh bersatu namun tugasnya tak bisa disamakan.

"Kita dukung semboyan “TNI dan Polri bersatu”.  Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan Polri. Kita jangan lupa sejarah. Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan Polri darinya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu," ucapnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut