Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Clarissa Tanoesoedibjo Ungkap Rapimnas Kadin 2025 Berjalan Sukses, Peserta Tembus 1.000 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Rapimnas 2025, Kadin Beri 5 Rekomendasi ke Pemerintah

Selasa, 02 Desember 2025 - 22:53:00 WIB
Rapimnas 2025, Kadin Beri 5 Rekomendasi ke Pemerintah
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie. (Foto: Alhdi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie optimistis ekonomi bisa tumbuh di atas 5,5 persen pada 2026. Keyakinan tersebut didasarkan pada paparan berbagai menteri serta pimpinan lembaga teknis dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 di Park Hyatt Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Menurut dia, arah kebijakan pemerintah dan program-program prioritas menunjukkan tren positif.

"Kita optimistis bahwa tahun 2026, pemerintah bersama dunia usaha bisa menggerakkan ekonomi di atas 5,5 persen. Kita yakin bahwa 5,5 persen bisa tercapai. Ada 17 program dan 8 agenda prioritas, mulai menunjukkan optimisme," kata Anindya.

Optimisme tersebut juga diperkuat dengan sejumlah program Quick Wins Kadin yang sudah menunjukkan hasil, antara lain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Program Tenaga Kerja Migran yang dikirim lewat Kadin, Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), dan Rumah Terjangkau Layak Huni (RTLH) yang ditargetkan mampu menyentuh 3 juta unit per tahun.

"Jadi ini merupakan hal-hal yang kita tes sendiri selama setahun, dan hasilnya benar-benar menunjukkan optimisme," tutur Anindya.

Anindya menyampaikan lima rekomendasi utama Kadin untuk pemerintah. Pertama, mendorong kolaborasi kuat antara pemerintah dan dunia usaha untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen. Kedua, memberikan perhatian besar pada penciptaan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda.

Dia menyoroti rencana pemerintah meningkatkan jumlah peserta program magang dari 20.000 menjadi 80.000 orang sebagai langkah penting memperkuat kapasitas tenaga kerja nasional. Hal itu sejalan dengan fokus utama Kadin, yakni memberikan perhatian sangat besar terhadap penciptaan lapangan kerja.

"Ini merupakan perhatian khusus, karena kita mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Cukup banyak setiap tahunnya, apalagi banyak sekali demografi kita, yang termaksud di dalamnya adalah gen Z, generasi muda yang membutuhkan tentunya lapangan pekerjaan," kata Anindya.

Rekomendasi ketiga berkaitan dengan upaya memperluas investasi dari hulu hingga hilir di berbagai sektor seperti pertanian, industri, dan infrastruktur. Deregulasi dan insentif, menurut dia, menjadi kunci agar dunia usaha dapat berkembang lebih cepat sehingga banyak muncul pengusaha-pengusaha baru, dan pendapatan kepada pemerintah melalui pajak juga akan meningkat.

Dia memaparkan kontribusi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) berkisar 28 persen, namun idealnya perlu meningkat secara bertahap hingga mencapai 40 persen. Likuiditas sebesar Rp200 triliun yang tersedia dapat mendorong tumbuhnya proyek-proyek baru, asal didukung regulasi yang tepat.

"Itu bisa sampai kepada program-program atau proyek-proyek baru oleh pengusaha-pengusaha yang mudah-mudahan bernaung di dalam Kadin, dan juga pemerintah sadar bahwa untuk meningkatkan atau memperbaiki angka ICOR yang menandakan produktivitas daripada setiap uang yang diberikan, itu juga berkembang atau membaik berbarengan dengan deregulasi dan juga insentif yang diberikan," jelasnya.

Keempat, Anindya menegaskan pentingnya mempercepat hilirisasi dan industrialisasi di sektor padat karya seperti alas kaki, tekstil, dan elektronik. Dia juga menyoroti perlunya mendorong hilirisasi industri masa depan, termasuk industri hijau, elektrifikasi, kendaraan listrik, dan energi terbarukan. Kemandirian riset nasional juga menjadi aspek penting yang harus diperkuat, sebagaimana arahan Presiden dan Kepala BRIN.

Rekomendasi terakhir menyoroti peningkatan produktivitas nasional. Anindya menilai program MBG bukan hanya memberi manfaat gizi bagi generasi masa depan, tetapi menjadi fondasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas SDM. Dia menambahkan pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan perlu terus diperkuat.

Selain itu, Kadin juga mengusulkan pemberian insentif untuk riset dan pengembangan teknologi, serta peningkatan perdagangan dengan mitra internasional seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Peru. Pelibatan UMKM dalam rantai nilai global harus terus diperluas.

"Ada beberapa usulan tambahan, seperti insentif di R&D dan teknologi, itu penting. Lalu peningkatan perdagangan dengan dibukanya, perdagangan-perdagangan baru dengan Uni Eropa, dan dengan Amerika dengan termin yang baru, maupun dengan Peru, maupun Kanada, itu bisa dijalankan. Lalu bagaimana melibatkan UMKM lebih banyak lagi, itu program-program quick win tadi," kata Anindya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut