Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Reaksi Jokowi soal Ijtima Ulama Dukung Prabowo: Itu Demokrasi, Silakan

Senin, 17 September 2018 - 20:54:00 WIB
Reaksi Jokowi soal Ijtima Ulama Dukung Prabowo: Itu Demokrasi, Silakan
Presiden Jokowi disambut Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat acara pembekalan caleg Partai Perindo di Gedung iNews Center, Jakarta, Senin (17/9/2018). (Foto: Okezone/Arif Julianto).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menggelar ijtima ulama jilid II pada Minggu (16/9/2018). Mereka memutuskan untuk mendukung pasangan bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai dukungan tersebut sebagai bentuk demokrasi. Menurut Presiden, semua orang atau kelompok berhak untuk menentukan pasangan mana yang akan dipilihnya pada Pilpres 2019.

"Itulah demokrasi. Jadi ya silakan, enggak dilarang kok di negara demokrasi seperti ini, di negara kita ini," kata Jokowi seusai menghadiri pembukaan acara pembekalan calon anggota legislatif (caleg) DPR Partai Perindo di Gedung iNews Center, Jakarta, Senin, (17/9/2018).

Jokowi menegaskan, dirinya tidak khawatir bakal kehilangan dukungan dari ulama. Sebab, ada juga berbagai kelompok lain, juga dari ulama yang mendukung KH Ma'ruf Amin. Tidak dimungkiri bahwa Kiai Ma’ruf merupakan salah satu ulama besar dan juga tokoh NU serta ketua umum MUI (nonaktif).

Menurut Jokowi, terpenting dalam dukung-mendukung itu harus dalam konteks yang sehat, dalam konteks yang fair. Tak hanya itu masyarakat juga bisa menguji ide, menguji gagasan, menguji program yang disampaikan atau yang telah dilaksanakan.

"Saya kira ini penting sekali bagi sehatnya demokrasi di Tanah Air, kematangan, kedewasaan, dalam berdemokrasi kita," kata dia. Jokowi pun memandang bahwa Pemilu ini sebagai ajang dimana para paslon berkontestasi dari mulai gagasan, hasil kerja, prestasi, hingga rekam jejak.

"Jangan sampai kita dalam pilpres ini, kita memakai isu SARA lagi, kemudian cara-cara fitnah yang saya kira tidak mendewasakan, tidak mematangkan demokrasi kita," kata capres petahana ini.

Seperti diketahui, Ijtima Ulama II yang digelar GNPF Ulama resmi memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Keputusan itu diambil setelah Prabowo menandatangani Pakta Integritas yang berisi 17 poin. Dalam Ijtima Ulama II, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab melalui rekaman suara menyerukan agar para ulama dan dai serta pengikutnya untuk menggelorakan dukungan ke pasangan bakal capres dan cawapres itu.

Rais Aam PBNU yang juga bakal cawapres pendamping Jokowi sebelumnya juga menilai dukungan itu sebagai hal yang wajar dalam kontestasi politik. Dukungan Ijtima Ulama II tidak membuat pasangan Jokowi-Ma'ruf khawatir. Sebab, mereka juga telah mendapatkan dukungan besar dari kiai dan ulama yang lain.

"Kan kiai-kiainya sudah kumpul di Jakarta, 400 kiai-kiai besar-besar seperti Abuya Muhtadi dari Banten, salah satu 400 itu mursyid, orang ahli ibadah, dia sudah memberikan dukungan pada Pak Jokowi dengan saya. Santri-santri biasanya ikut," ujar Ma'ruf.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut