Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit
Advertisement . Scroll to see content

"Realita" Live di iNews dan RCTI+ Selasa Pukul 15.00: Akal Bulus Demi Fulus

Selasa, 05 Januari 2021 - 13:11:00 WIB
Realita iNews Pukul 15.00 WIB. (Foto iNews).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19, membuat penghasilan masyarakat menurun, bahkan tidak sedikit warga yang kehilangan pekerjaan. Akibatnya, mereka menghalalkan segala cara, seperti seorang petani yang nekad mencat cabe rawit kuning dengan cat warna merah. 

Cabe rawit yang masih muda itu disemprot cat warna merah dan dijual dengan harga antara Rp54.000 sampai Rp60.000 per kilogram. Siasat mencari keuntungan di saat tingginya harga cabe rawit merah itu berlangsung di sejumlah pasar tradisional di Jawa Tengah.

Tidak hanya cabe rawit merah yang dipalsukan, upaya pemalsuan juga terjadi pada madu. Tingginya permintaan madu selama pandemi corona, membuat penjualan madu meningkat tajam. 

Peluang itu dimanfaatkan penjual bakso di Jakarta, alih profesi dengan membuat madu palsu. Pelaku membuat madu palsu dengan bahan baku molasses, pewarna makanan dari limbah tetes tebu dan glukosa untuk mengentalkan cairan agar sepeti madu asli, serta fruktosa. Dampak konsumsi madu palsu bisa menyebabkan sakit diabetes, jantung bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Namun, dampak dari pemalsuan itu tak pernah dihiraukan oleh pelaku. Sama halnya saat para pelaku memalsukan surat hasil rapid test, sebagai salah satu syarat saat bepergian selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut