Refly Harun Sebut Panglima TNI Tak Bisa Adukan Ferry Irwandi
JAKARTA, iNews.id - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan TNI, sekali pun panglima tidak bisa melaporkan CEO Malaka Project Ferry Irwandi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Mulanya, Refly menyoroti tiga pasal UU ITE yang sering digunakan untuk menjerat kritik masyarakat.
“Jadi ada tiga pasal yang sering digunakan untuk menjerat kritisisme masyarakat. Satu, yang terkait dengan pasal yaitu ujaran kebencian, yang kedua berita bohong, dan yang ketiga adalah pasal pencemaran nama baik,” kata dia dalam program Interupsi di iNews TV, Kamis (11/9/2025).
“Padahal ketiga pasal tersebut tidak bisa diterapkan dengan mudah. Karena ada batasan-batasan, baik dalam UU itu sendiri maupun putusan-putusan Mahkamah Konstitusi,” tutur dia.
Dia menjelaskan, organisasi atau lembaga tidak bisa menggunakan salah satu pasal tersebut untuk melaporkan seseorang. Hal itu juga berlaku kepada seseorang yang memiliki jabatan, termasuk Panglima TNI.
“Yang boleh mengadukan individu, tapi individu pun bukan jabatan. Kalau Anda pemangku pemegang jabatan, let’s say Anda Panglima TNI mengadukan Ferry Irwandi, nggak boleh juga. Organisasi nggak boleh juga, kemudian kumpulan masyarakat yang terlembaga nggak boleh juga,” ujar dia.
Dia menegaskan, yang boleh menggunakan pasal-pasal tersebut yakni seseorang yang tidak memiliki jabatan atau tidak terkait dengan organisasi.
“Yang boleh adalah personal-personal. Nah personal itu tentu tidak terkait dengan jabatan dan tidak terkait organisasi,” jelas dia.
Diketahui, Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) Mabes TNI, Brigjen TNI Juintah Omboh (J.O) Sembiring mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (8/9/2025) untuk berkonsultasi dengan jajaran polisi di Polda Metro Jaya terkait adanya dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh Ferry Irwandi.
“Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi," kata JO Sembiring kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (8/9/2025).
Editor: Puti Aini Yasmin