Rekonstruksi Kasus Bansos, Operator Politikus PDIP Terima Rp1,5 M dan Sepeda Brompton
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rekonstruksi kasus suap bantuan sosial (bansos) wabah virus corona (Covid-19) di Gedung C1 KPK, Jakarta, Senin (1/2/2021). Dalam rekonstruksi itu terlihat tersangka dari pihak swasta Harry Van Sidabuke memberikan uang kepada Agustri Yogasmara alias Yogas selaku operator anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ikhsan Yunus.
Uang suap diserahkan senilai Rp 1.532.044.000. Penyerahan uang dilakukan di dalam mobil berlokasi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Juni 2020.
Keduanya kembali bertemu November 2020 di kantor PT Mandala Hamonangan Sude. Saat itu Harry memberikan dua sepeda Brompton ke Yogas dan dimasukkan Harry ke bagasi mobil.
Dalam kasus terseut KPK telah menetapkan mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara sebagai tersangka penerima suap. Politikus PDIP itu diduga menerima suap terkait pengadaan barang dan jasa berupa bansos penanganan dampak Covid-19.
Selain Juliari Batubara, KPK juga menetapkan empat tersangka lainnya, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemensos Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pelaksanaan proyek bansos Covid-19 di Kemensos.
Kemudian, dua tersangka pemberi suap yakni, Ardian Iskandar Maddanatja alias Ardian Maddanatja yang merupakan Presiden Direktur PT Tiga Pilar Agro Utama atau PT Tigapilar Agro Utama (TPAU/TAU) dengan akronim TIGRA.
Kedua, Sekretaris Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Pusat periode 2017-2020 sekaligus advokat, Harry Van Sidabukke.
Editor: Kurnia Illahi