Relawan Jokowi Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Hal Biasa, Tak Ada yang Bisa Interupsi
JAKARTA, iNews.id - Relawan Joko Widodo (Jokowi) yang juga Wakil Ketua Umum Bara JP, David Pajung menyebut, perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto merupakan hal yang biasa. Sebab Prabowo memiliki hak preogratif untuk mengganti para pembantunya
"Kalau menurut saya itu sebenarnya hal yang sangat biasa. Karena menurut UUD 45 pascaamandemen itu kan, itu menjadi hak prerogatif full," ujar David dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Di Balik Ganti Menteri Ada Bersih-Bersih?' di iNews, Selasa (23/9/2025).
Dengan kewenangan tersebut, maka menurutnya tidak ada satu pihak pun yang bisa memotong atau menghentikan keputusan presiden.
"Nah sehingga nggak ada satu pun lembaga, nggak ada satu pun person yang bisa menginterupsi atau bisa mendelegitimasi keputusan atau apa yang menjadi diskresi seorang Presiden Prabowo," katanya.
Dia menambahkan, Prabowo merupakan pribadi dengan kapasitas kepemimpinan yang baik. Prabowo juga bukan orang yang mudah diarahkan.
"Dia bukan orang yang mudah didikte, dia bukan orang yang misalnya mudah ditekan. Karena kita tahu kan beliau ini mantan Kopassus," katanya.
Sementara itu, pengamat politik Ray Rangkuti merespons reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini. Dia menilai, perombakan kabinet tersebut sebagai upaya Dejokowinisasi menuju Gerindranisasi.
"Kalau ditanya terkait dua reshuffle pada bulan September, istilah saya itu Dejokowinisasi menuju ke Gerindranisasi," kata Ray.
Ray menyebut, upaya Dejokowinisasi terlihat jelas kala enam menteri yang di-reshuffle merupakan orang-orang yang pernah bersama Jokowi di pemerintahan sebelumnya.
"Ibu Sri Mulyani, Pak Budi Gunawan, Pak Abdul Kadir Karding, Budi (Budi Arie Setiadi), kemudian Ariotedjo (Dito Ariotedjo), itu yang di-reshuffle tuh. Itu semua menteri yang pernah bekerja sama dengan Pak Jokowi," ujar Ray.
"Plus satu menteri yang dipindahkan dari BUMN ke Menpora (Erick Thohir) yang menurut saya secara strategis itu turun dari Menteri BUMN menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga," lanjutnya.
Editor: Reza Fajri