Relawan Prabowo Anggap Pembubaran #2019GantiPresiden Tak Adil

JAKARTA, iNews.id – Pembubaran deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di sejumlah daerah disesalkan kelompok relawan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uni. Pembubaran dinilai tak tepat karena deklarasi merupakan bentuk kebebasan berpendapat.

Ketua Relawan Prabowo-Sandi (RN PAS) Eggi Sudjana menyebut tindakan aparat terhadap aktivis #2019GantiPresiden tidak adil.

Baca Juga

Gagalkan Serangan Teror Natal dan Tahun Baru, Turki Tangkap 115 Tersangka ISIS

"Ini nilai universal, maka kaitannya dengan Mbak Neno (Neno Warisman) yang disandera 7 jam di dalam mobil apakah ini kemanusiaan yang adil dan beradab? Itu tidak adil," kata Eggi di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018) malam.

Dia menuturkan, deklarasi #2019GantiPresiden sebenarnya tak perlu dihalang-halangi. Mereka yang tidak sependapat bisa membuat gerakan dengan hastag lain. Apalagi dalam gerakan ganti presiden juga tak menyebut nama capres yang mereka usung.

Saat ditanya mengenai perizinan dalam kegiatan itu, Eggi berdalih deklarasi tidak perlu izin, melainkan hanya pemberitahuan."Peraturan perundang-undangan kita telah memberikan kebebesan untuk berdemokrasi," katanya.

Seperti diketahui, kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah menuai penolakan oleh kelompok lain yang tak sependapat. Ini antara lain terjadi di Pekanbaru, Riau dan Surabaya, Jawa Timur.

Merespons kejadian tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengimbau seluruh pihak menahan diri agar tidak terjadi kericuhan yang lebih besar. Apalagi, saat ini tahapan Pemilu 2019 masih berjalan.

Mantan panglima ABRI itu menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin mengacaukan pelaksanaan pemilu, khususnya setelah terjadinya ketegangan antara dua kelompok terkait deklarasi #2019GantiPresiden.

“Yang penting adalah kita menahan diri untuk melakukan langkah-langkah persiapan pemilu sesuai aturan. Jangan sampai kita terpengaruh oleh pihak yang sengaja ingin mengacaukan pemilu. Pasti ada,” ujar Wiranto.

Editor: Zen Teguh