Reshuffle Kabinet Prabowo, Ray Rangkuti: Upaya Dejokowinisasi Menuju Gerindranisasi
JAKARTA, iNews.id - Pengamat politik Ray Rangkuti merespons reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini. Dia menilai perombakan kabinet tersebut sebagai Dejokowinisasi menuju Gerindranisasi.
"Kalau ditanya terkait dua reshuffle pada bulan September, istilah saya itu Dejokowinisasi menuju ke Gerindranisasi," kata Ray dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Di Balik Ganti Menteri, Ada 'Bersih-Bersih'? yang ditayangkan iNews, Selasa (23/9/2025).
Ray menyebut, upaya Dejokowinisasi terlihat jelas kala enam menteri yang di-reshuffle merupakan orang-orang yang pernah bersama Jokowi di pemerintahan sebelumnya.
"Ibu Sri Mulyani, Pak Budi Gunawan, Pak Abdul Kadir Karding, Budi (Budi Arie Setiadi), kemudian Ariotedjo (Dito Ariotedjo), itu yang di-reshuffle tuh. Itu semua menteri yang pernah bekerja sama dengan Pak Jokowi," ujar Ray.
"Plus satu menteri yang dipindahkan dari BUMN ke Menpora (Erick Thohir) yang menurut saya secara strategis itu turun dari Menteri BUMN menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga," tuturnya melanjutkan.
Oleh karena itu, kata dia, reshuffle keenam menteri itu menunjukkan telah terjadi Dejokowinisasi yang dilakukan oleh Prabowo.
"Tapi Penggantinya umumnya adalah orang-orang yang dekat dengan Pak Prabowo, sebagiannya orang Gerindra, sebagiannya orang yang kita kenal dekat secara personal dengan pak Prabowo," kata Ray.
"Jadi kalau disebut apakah terjadi peminggiran, kalau konteksnya itu iya," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Relawan Bara JP David Pajung menilai reshuffle kabinet oleh Prabowo hal yang biasa. Sebab, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang dijamin Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Kalau menurut saya itu (reshuffle kabinet) sebenarnya hal yang sangat biasa, karena menurut UUD 1945 pascaamandemen kan itu jadi hak prerogatif full, menjadi kewenangan seorang presiden," ujar David dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Di Balik Ganti Menteri, Ada 'Bersih-Bersih'?.
Dia menegaskan, tidak ada satu pun lembaga maupun individu yang dapat mengintervensi Prabowo dalam melakukan kocok ulang kabinet. Apalagi, menurutnya, Prabowo memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat alias strong leadership.
"Dia (Prabowo) bukan orang yang mudah didikte, dia bukan orang yang misalnya mudah ditekan, karena kita tahu beliau ini mantan (Danjen) Kopassus, ahli strategi lapangan, sekaligus menjadi pimpinan parpol besar hari ini," tutur dia.
Editor: Rizky Agustian