Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Riwayat Hidup Jenderal AM Hendropriyono, Jagoan Intel Pernah Duel Maut dengan Musuh
Advertisement . Scroll to see content

Respons Aksi 22 Mei, Hendropriyono: Tidak Ada Alasan Ikuti Ajakan Sesat

Minggu, 19 Mei 2019 - 23:29:00 WIB
Respons Aksi 22 Mei, Hendropriyono: Tidak Ada Alasan Ikuti Ajakan Sesat
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono di Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia bertajuk Kesadaran Nasional di Gedung Djoeang 45, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2019). (Foto: iNews.id/Abdul Rochim).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id, - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono meminta masyarakat tidak resah dengan rencana aksi 22 Mei 2019. TNI dan Polri telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan siap mengamankan aksi massa tersebut.

Hendro mengatakan, dalam sejarah tidak pernah ada kudeta sipil yang berhasil karena tidak didukung tentara dan kepolisian. Dia pun meyakini TNI dan Polri solid melaksanakan sumpah prajurit yang hanya akan tunduk pada pemerintah, Undang-Undang Dasar 1945 dan ideologi bangsa Pancasila.

"Mereka melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Jangan mau tunduk pada yang bukan atasannya. Tentara dan polisi semua berada pada posisi setia pada sumpah," ujar Hendropriyono saat memberikan sambutan pada Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia bertajuk Kesadaran Nasional di Gedung Djoeang 45, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2019).

Karena itu, menurut Hendropriyono, tidak ada hal yang perlu ditakuti terhadap aksi massa 22 Mei mendatang. Selain itu, menurutnya, juga tidak ada alasan untuk mengikuti ajakan beraksi oleh tokoh-tokoh yang dinilai sesat.

"Tak ada alasan mengikuti ajakan sesat hanya ingin memenuhi keinginan orang yang sakit hati untuk memenuhi jabatan. Anak-anak muda jangan sampai dibodoh-bodohi lewat agama,” ujarnya.

Mantan menteri transmigrasi dan permukiman perambah hutan ini melanjutkan, ”Agama tidak pernah mengajarkan kita mengorbankan anak- anak kita hanya karena balas dendam, karena harta, tahta dan nama. Yang diadu anak- anak kita sendiri. Jangan mau! Kalian bukan orang bodoh."

Hendropriyono menyebut tokoh-tokoh yang menyerukan aksi 22 Mei merupakan barisan sakit hati dan telah diracuni ideologi asing. Mereka didukung sebagian tokoh mantan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mantan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan sebagian tokoh Front Pembela Islam (FPI).

Menurutnya, sebagian anggota FPI yang terlibat yakni generasi tua. Adapun yang muda- muda tidak ikut. Dia pun menyerukan agar generasi muda untuk kembali ke Pancasila sebagai dasar filsafat.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut