Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Film Animasi Merah Putih One For All Banjir Kritik, Komisi X DPR: Bagian dari Menanamkan Persatuan
Advertisement . Scroll to see content

Respons Kemenekraf Disebut Biayai Film Animasi Merah Putih: One for All

Selasa, 12 Agustus 2025 - 13:36:00 WIB
Respons Kemenekraf Disebut Biayai Film Animasi Merah Putih: One for All
film animasi Merah Putih: One for All. (Foto: X)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) buka suara soal kabar membiayai produksi film animasi Merah Putih: One for All. Kabar tersebut dibantah.

"Kementerian Ekraf menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan dukungan bersifat finansial maupun fasilitasi produksi dan promosi terhadap film Merah Putih: One For All," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Kemenekraf Kiagoos Irvan Faisal dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

Menurut dia, Kemenekraf tidak berwenang melakukan kurasi. Apalagi, meloloskan atau tidaknya tayangan film hingga ke bioskop. 

"Proses kurasi dan seleksi penayangan menjadi kewenangan pihak distributor, dalam hal ini pemilik bioskop," ujarnya.

Kiagoos mengakui Kemenekraf pernah menerima audiensi tim produksi Merah Putih: One For All pada 7 Juli 2025. Hal itu sesuai unggahan akun X @ekraf_ri terkait audiensi yang dilakukan Perfiki selaku penggagas film.

"Tim produksi Merah Putih: One for All melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Dalam audiensi tersebut, Wamen Ekraf memberikan sejumlah masukan untuk peningkatan kualitas film animasi tersebut," tutur Kiagoos.

Dia menambahkan Kemenekraf meyakini setiap pegiat ekonomi kreatif patut diberikan ruang untuk berkarya dan kesempatan berkreasi. Dengan catatan, dapat memberikan dampak positif khususnya bagi sektor ekonomi kreatif.

"Pada prinsipnya, Kementerian Ekraf berkomitmen terus mendorong ekosistem kreatif dari proses kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi dalam menghasilkan produk ekonomi kreatif yang berkualitas agar dapat mengakselarasi pasar nasional dan global melalui berbagai platform," pungkasnya. 

Diketahui, film animasi lokal Merah Putih: One for All tengah menjadi sorotan publik setelah perilisan trailer-nya baru-baru ini. Alih-alih mendapat sambutan positif, film animasi itu justru menuai kritik pedas dari warganet hingga praktisi industri kreatif. 

Salah satu kritik terbesar tertuju pada kualitas visual yang dinilai kaku, minim ekspresi, serta detail grafis yang disebut mirip gim era PlayStation 2. Banyak yang menyayangkan hasil produksi film mengingat animasi tersebut diproyeksikan tayang di bioskop dan membawa tema nasionalisme.

Beberapa pihak membandingkannya dengan film animasi lokal lain seperti Jumbo yang dinilai jauh lebih unggul dari segi grafis maupun storytelling.

Premis Merah Putih: One for All menceritakan petualangan sekelompok anak dalam mencari bendera pusaka. Namun, alur cerita itu dianggap datar, penuh klise, dan mirip narasi iklan layanan masyarakat ketimbang film edukatif yang menyentuh hati.

Kritik juga datang pada dialog yang terdengar kaku. Banyak warganet menduga penggunaan suara berbasis artificial intelligence (AI) karena intonasi terdengar datar dan tidak sinkron dengan gerakan bibir.

Tak hanya visual dan cerita, film animasi garapan produser Toto Soegriwo itu juga disorot karena dugaan penggunaan aset 3D yang dibeli dari platform seperti Reallusion. Karakter dalam film terlihat memiliki kemiripan mencolok dengan model yang dijual di Content Store, sehingga menimbulkan pertanyaan soal orisinalitas.

Satu hal yang membuat publik makin terheran adalah informasi dana produksi film itu mencapai sekitar Rp6,7 miliar yang dibiayai pemerintah. Angka tersebut dinilai tidak sebanding dengan hasil trailer yang dirilis, sehingga memunculkan tanda tanya terkait alokasi dana produksi.

Terkait hal itu, Toto Soegriwo buka suara. Melalui unggahan akun X @totosoegriwo, dia menyatakan aliran dana sebesar itu merupakan  tuduhan tidak benar dan fitnah keji.

"Kami tidak pernah menerima satu rupiah pun dana dari pemerintah," ujar Toto.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut