RI-Uni Eropa Resmi Teken Kesepakatan IEU-CEPA, Berlaku Efektif Januari 2027
JAKARTA, iNews.id - Indonesia dan Uni Eropa mencapai kesepakatan substansial dalam perjanjian kerja sama ekonomi dan perdagangan, yang dikenal sebagai Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini ditandatangani dan diumumkan secara resmi di Bali pada, Selasa (23/9/2025).
Adapun, perundingan panjang IEU-CEPA memakan waktu hampir satu dekade atau sembilan tahun, Indonesia dan Uni Eropa (UE) akhirnya mencapai kesepakatan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, telah disepakatinya perjanjian ini menandai tonggak penting bagi kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Uni Eropa.
"Hari ini kita menandai tonggak penting bagi kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Uni Eropa. Kami sangat menyambut baik penyelesaian substantif dari negosiasi IEU-CEPA," ucap Airlangga dalam sambutannya.
Airlangga menambahkan, kesepakatan ini merupakan pencapaian besar yang membuka peluang luas bagi pertumbuhan ekonomi bersama. Airlangga menilai perjanjian ini menjadi kolaborasi antara dua blok ekonomi besar dengan nilai ekonomi gabungan yang fantastis.
"Total perdagangan Indonesia dengan Eropa sekitar 30 miliar dolar AS dan ekspor Indonesia sekitar 13 miliar dolar AS, dan ini merupakan kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara. Dan nilai ekonominya mencapai 21 triliun dolar AS," tuturnya.
Airlangga menekankan, masih banyak peluang yang bisa digali dari perjanjian ini. Dia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses negosiasi yang panjang tersebut, termasuk para diplomat, duta besar, dan tim teknis dari kedua belah pihak.
Dirinya juga menyebut bahwa target implementasi penuh dari IEU-CEPA adalah pada 1 Januari 2027, setelah melalui proses penyempurnaan hukum, penerjemahan, dan ratifikasi.
"Jadi, saya pikir inilah proses yang kita harapkan manfaatnya dari perjanjian ini, dan tentu saja mulai sekarang kita akan bekerja secara detail pada hal-hal yang mudah dicapai, termasuk industri yang dinantikan Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti sektor-sektor industri padat karya yang akan menjadi penerima manfaat langsung dari perjanjian ini, seperti tekstil, alas kaki, pakaian jadi, dan furnitur. Sektor-sektor tersebut saat ini mempekerjakan sekitar 5 juta pekerja di Indonesia.
"Jadi, 5 juta orang ini sekarang merayakan bahwa mereka memiliki prospek yang baik di masa depan karena pasarnya semakin membesar dan tentu saja kami menantikan rantai pasokan antara Indonesia dan Eropa, termasuk untuk mineral penting, energi terbarukan, inovasi, serta investasi," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama