Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : AHY Akui Tak Mudah Sandang Nama Yudhoyono: tapi Saya Sadari, Ini Jawaban Doa SBY
Advertisement . Scroll to see content

Rommy Buka Kisah SBY Dekati Jokowi dan Sodorkan AHY Jadi Cawapres

Rabu, 25 Juli 2018 - 17:34:00 WIB
Rommy Buka Kisah SBY Dekati Jokowi dan Sodorkan AHY Jadi Cawapres
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menggelar pertemuan, Selasa (24/7/2018). (Foto: Abror Rizki).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pertemuan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai banyak kalangan sebagai sinyal makin mengkristalnya Koalisi Penantang Jokowi. Poros kedua itu diyakini bakal diumumkan dalam waktu dekat.

Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy mengaku tak kaget dengan pertemuan SBY-Prabowo. Dia bahkan sangat yakin pertemuan pada Selasa (24/7/2018) malam itu bakal berujung pada terbentuknya duet capres dan cawapres Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

”Pertemuan tadi malam (kemarin malam) bagi saya final. Meskipun beberapa petinggi Partai Demokrat belum memutuskan, tapi percayalah gesture yang saya tangkap adalah finalnya koalisi Gerindra dan Demokrat,”kata politikus yang akrab disapa Rommy itu di Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Dia menjelaskan, kendati akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan antara Demokrat dan Gerindra, namun arah penjajakan itu sudah terbaca. Dua partai tersebut disebutnya tinggal meyakinkan PKS dan PAN agar tetap pada gerbong yang sama.

”Sehingga saya sudah bisa memproyeksikan bahwa formasi pasangan capres dan juga cawapres di sana (koalisi tersebut) adalah Prabowo-AHY,” kata politikus kelahiran Sleman, DIY ini.

Bagi Rommy, bergabungnya Demokrat dengan Gerindra dan PKS serta PAN bukan hal mengejutkan. SBY, kata dia, telah mundur teratur setelah gagal mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkoalisi.

Rommy lantas menceritakan langkah politik SBY dalam mendekati Jokowi. Pendekatan tidak dilakukan cuma sekali, tetapi berulang kali.

”Pak SBY itu tipikal bukan ingin tampil sendiri. Sampai keputusan final, Pak SBY sudah tiga kali sejak Januari hingga Ramadan lalu (Mei 2018) berusaha untuk membangun kecocokan dengan Pak Jokowi dan koalisinya,” kata dia.

Menurut Rommy, pada Ramadan itu juga SBY kembali menyampaikan keinginannya agar Demokrat bergabung dengan Jokowi. ”Tetapi dengan persyaratan Pak AHY (cawapres). Itulah penyampaian yang saya terima dari Pak Jokowi,” ujarnya.

Terhadap tawaran SBY, kata Rommy, Jokowi tidak bisa serta merta memutuskan cawapres karena itu harus dikonsultasikan dengan partai koalisi. SBY tampaknya menyadari tidak mungkin bagi Demokrat bergabung sehingga akhirnya memilih mundur.

”Pak SBY mundur teratur kemudian tidak jadi bergabung dengan Pak Jokowi,” ucap anggota DPR ini.

SBY seusai pertemuan dengan Prabowo di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018) malam mengakui ada hambatan dalam penjajakan koalisi dengan partai politik pendukung Jokowi.

Presiden keenam RI itu mengaku sejak setahun lalu dirinya telah menjalin komunikasi dengan Jokowi. Bahkan mantan wali kota Solo itu juga berharap Demokrat bergabung. "Tetapi saya menyadari, menyadari banyak sekali rintangan dan hambatan untuk menuju ke koalisi itu," kata SBY.

Dia enggan mengungkap detail apa yang menjadi hambatan dan rintangan tersebut. Kendati demikian, SBY menuturkan bahwa koalisi bisa terbangun apabila iklimnya baik, kesedian untuk saling berkoalisi juga ada, serta adanya kepercayaan (trust) dan respek antara satu sama lain."Itu yang menurut saya menjadi hambatan sekarang ini," kata SBY.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut