Romy Beberkan Kekurangan Fasilitas di Rutan KPK

JAKARTA, iNews.id - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy bebas dari rumah tahanan (rutan) KPK, Jakarta pada Rabu (29/4/2020) malam. Setelah bebas pria yang akrab disapa Romy itu membeberkan kekurangan fasilitas di dalam rutan.

Pertama, Romy menyinggung rendahnya anggaran makanan untuk para tahanan. Berdasarkan pengalamannya, Romy mengatakan nilai gizi makanan yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan.

Baca Juga

Mesir Tuding Netanyahu Halangi Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

"Saya tidak tahu tepatnya, tapi berkisar antara Rp32.000 sampai Rp42.000 untuk tiga kali makan, secara gizi tidak mencukupi," kata Romy.

Selain itu, Romy juga mengkritik tidak adanya pemanas makanan untuk tahanan. Padahal menurutnya hal itu penting agar makanan yang diberikan keluarga bisa dimakan oleh tahanan.

Baca Juga

Romy Malam Ini Keluar dari Rutan KPK

Dia menyebut makanan dari keluarga hanya bisa dikirim dua kali sepekan. Tanpa adanya pemanas maka makanan yang diberikan harus langsung dihabiskan.

"Tambahan gizi yang semestinya diberikan keluarga hanya bisa dimakan sekali, mestinya dengan ada pemanas makanan bisa lebih awet," ucapnya.

Sebelumnya 18 tahanan rutan KPK termasuk Romy mengirimkan surat berisi lima poin tentang permasalahan fasilitas di sana. Surat itu ditujukan kepada Ketua dan Komisioner KPK dengan tembusan, yakni Dirjen Pemasyarakatan, Plt Karutan Klas I Cipinang Cabang KPK, dan arsip.

Salah satu poin meminta rutan KPK dilengkapi pemanas berupa kompor gas, listrik atau kulkas agar makanan bisa lebih awet. Jika rutan tak bisa menyediakan hendaknya tahanan diizinkan membawa alat-alat tersebut dengan sepengetahuan kepala rutan.

Selain itu mereka meminta frekuensi pengiriman makanan. Dengan begitu mereka bisa mengonsumsi makanan segar setiap hari.

Editor: Rizal Bomantama