Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Ingatkan Pihak yang Dipanggil Kooperatif
Advertisement . Scroll to see content

Romy Sakit Lagi, Perpanjangan Masa Penahanan Batal Dilakukan KPK

Kamis, 04 April 2019 - 20:04:00 WIB
Romy Sakit Lagi, Perpanjangan Masa Penahanan Batal Dilakukan KPK
Tersangka kasus suap pengisinan jabatan pimpinan tinggi (JPT) di Kementerian Agama, Romahurmuziy alias Romy. (Foto: ANTARA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Tersangka kasus suap pengisinan jabatan pimpinan tinggi (JPT) di Kementerian Agama (Kemenag), Romahurmuziy, hari ini tidak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk perpanjangan masa penahanan. Mangkirnya mantan ketua umum PPP itu dari panggilan KPK lantaran sakit.

Akibatnya, perpanjangan penahanan terhadap politikus yang akrab disapa Romy itu batal dilakukan KPK. “Tersangka RMY (Romahurmuziy), anggota DPR, belum dilakukan perpanjangan penahanan bersama dua tersangka lain, karena yang bersangkutan sedang dalam proses pembantaran di RS Polri sejak 2 April 2019,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Kamis (4/4/2019).

Menurut keterangannya, Romy telah menemui dokter KPK untuk memeriksakan kesehatannya. Selanjutnya, Romy dinyatakan dirujuk untuk ditangani di luar Rutan KPK. “Artinya, dari pemeriksaan dokter di KPK, penangananya perlu dilakukan di luar rutan,” ucap Febri.

KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam perkara suap pengisian jabatan di Kemenag. Ketiga tersangka itu adalah Romy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Sebagai penerima suap, Romy disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara, sebagai pemberi suap, Muafaq dan Haris disangkakan melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut