Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gejala Infeksi Virus H5N5 yang Gegerkan Dunia, Tidak Fokus Salah Satunya
Advertisement . Scroll to see content

RS Wisma Atlet Dibagi 3 Zona, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk

Selasa, 24 Maret 2020 - 17:32:00 WIB
RS Wisma Atlet Dibagi 3 Zona, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
Wisma Atlet (Dok Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara yang dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat penanganan virus korona (Covid-19) telah resmi beroperasi sejak Senin (23/3/2020) sore. Oleh karenanya, kawasan rumah sakit darurat tersebut telah dibagi ke dalam beberapa zona. 

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, rumah sakit darurat itu terbagi ke dalam tiga zona, yakni zona hijau, zona kuning, dan zona merah. Untuk zona hijau, kata Arya, adalah lokasi yang dapat dimasuki oleh masyarakat umum. 

"Zona hijau adalah dimasukin publik, ini yang memang boleh dimasuki publik,  seperti wartawan boleh masuk," katanya di Graha BNPB Jakarta, Selasa (24/3/2020). 

Sementara itu, untuk zona kuning, dia menuturkan akan menjadi tempat tinggal sementara para tenaga medis yang bertugas. Menurutnya, segala sesuatu keperluan di zona kuning akan ditangani oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN). 

"Artinya, ada pelayanan untuk pergantian kasur, atau pergantian dan sebagainnya," ucapnya. 

Untuk zona merah, katanya, diperuntukkan bagi para pasien positif virus korona dengan gejala ringan. Zona merah sendiri, tidak sembarang orang yang dapat memasukinya, dan ketika masuk pun harus menggunakan alat pelindung diri (APD). 

"Zona merah, ini memang khusus pasien, ini yang boleh mausk hanya pakai APD dan mudah mudahan bisa menampung banyak pasien," ucapnya. 

Dia mengatakan, rumah sakit darurat tersebut pertama kali dibuka pada sore hari kemarin pukul 17.00 WIB. Menurutnya, berselang satu jam dari itu, sekitar 30 pasien langsung masuk ke dalam ruangan isolasi. 

Namun, Arya juga menghaturkan maaf jika dirasa pelayanan di rumah sakit darurat belum dapat berjalan secara maksimal. Menurutnya, semua pemeriksaan memerlukan proses dan tidak bisa semua pasien yang datang langsung dirawat begitu saja. 

"Karena itu butuh tes lap, tes lainnya, test itu butuh waktu. Enggak mungkin kan kita ada seratus pasien, langsung bisa seratus pasien dilayani. Artinya tidak bisa langsung layani secara serentak. Ini harus dimaklumi, tapi kita akan terus meningkatkan servis level kita supaya pelayanan pasien ini menjadi sangat baik," katanya. 

Sebelumnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan ada 225 tenaga medis yang disiapkan. Yudo mengatakan 225 tenaga medis itu dibagi menjadi tiga satuan tugas, yaitu terdiri atas satgas pendampingan yang bertugas di ring pertama, satgas pendukung, dan satgas pengamanan. 

"Tenaga medis terdiri atas Puskes TNI 25 orang, Puskesad 50 orang, kemudian Yonkes Marinir 30 orang, Yonkes Kostrad 30 orang, Yonkes AU 30 orang, dan sukarelawan 30 orang serta dari Kemenkes 25 orang. Sehingga semua jumlahnya adalah 225 orang yg sekarang sudah stand by di tower 3," kata Yudo, dalam jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (23/3/2020).

Sementara itu prosedur penerimaan pasien di RS Darurat Wisma Atlet ini diawali dengan observasi. Jika kondisi pasien menunjukkan gejala berat maka pasien dirujuk ke rumah sakit yang sebelumnya sudah ditunjuk pemerintah.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut