Saat Polisi Penyekat Mudik Tidur Beralaskan Koran di Pinggir Jalan
JAKARTA, iNews.id - Personel Polri menjadi salah satu garda terdepan untuk memastikan kebijakan larangan mudik dipatuhi masyarakat saat Idulfitri 1442 Hijriah, 6-24 Mei 2021. Bahkan mereka harus bekerja dan siaga 24 jam di lapangan, jauh dari sanak keluarga.
Perjuangan para petugas kepolisian itu diunggah akun media sosial TMC Polda Metro Jaya pada Rabu (19/5/2021) dalam bentuk video berdurasi sekitar satu menit 28 detik. Meskipun wajah-wajah mereka tampak lelah memeriksa dan mengatur pemudik, mereka tetap bertugas demi mencegah penularan covid-19 di masyarakat.
Tak hanya menyekat pemudik, personel kepolisian juga disiagakan di lokasi wisata. Tujuannya agar objek wisata tidak membeludak oleh pengunjung.
Hingga tengah malam mereka bertugas, terkadang mereka mengobati rasa rindu mereka kepada keluarga saat istirahat sejenak bergantian dengan rekan yang lain. Mereka hanya bisa melihat wajah orang tercinta dari layar smartphone ketika melakukan video call.
Logistik konsumsi berupa nasi bungkus yang tidak mewah tetap mereka lahap penuh rasa syukur agar bisa menjalankan tugas. Hal itu dilakukan setidaknya bisa menjaga agar perut mereka tetap terisi dan bertenaga bahkan di tengah malam.
Di tengah hujan maupun panas terik mereka tetap mengatur papan petunjuk, barikade, dan cone di area penyekatan mereka lakukan agar para pengguna jalan dapat mengetahui penyekatan di titik-titik yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Tak jarang mereka juga tertidur di sisi bahu jalan di sekitar titik penyekatan dengan alas seadanya seperti koran dan bermandikan cahaya bulan.
Pengorbanan itu terkadang tak sesuai dengan perlakuan dari masyarakat. Beberapa waktu terakhir di masa penyekatan di objek wisata saat libur Idulfitri 2021, viral sejumlah warga yang menggunakan mobil pribadi memaki-maki anggota kepolisian yang sedang bertugas melakukan penyekatan dan putar balik.
Hal itu dilakukan petugas dengan terpaksa karena objek wisata sudah penuh untuk mencegah kerumunan dan penularan covid-19.
Kejadian tersebut terjadi di Cilegon dan Sukabumi. Di Cilegon dilakukan oleh seorang wanita tidak menggunakan masker dan mengangkat kakinya ke dashboard mobil.
Sedangkan di Sukabumi dilakukan oleh suami-istri yang tidak suka diputarbalikkan dan bahkan mendorong handphone petugas yang merekam aksi marah mereka. Meskipun mereka pada akhirnya sudah meminta maaf beberapa hari setelah melakukan aksinya.
"Saya hanya menjalankan tugas, bapak sudah tahu aturannya kan sudah jelas," ujar salah satu petugas kepolisian yang tengah menenangkan penumpang mobil yang hendak diputarbalikkan di Sukabumi.
Rasa terima kasih dan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti arahan petugas Polri di lapangan amat penting demi menghindari pandemi covid-19 semakin mewabah di Indonesia. Apalagi saat ini banyak varian covid-19 yang lebih mudah menular dan jumlah vaksin yang masih amat terbatas membuat Indonesia belum aman dari covid-19.
Editor: Rizal Bomantama