Saatnya Beraksi, Lindungi Keanekaragaman Biota Laut Indonesia
JAKARTA, iNews.id – Untuk kali kedua, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyelenggarakan kegiatan Misi Lestari. Tahun ini, dengan mengangkat tema #MissionOfTheOcean (MOTO), YKAN mengajak masyarakat untuk peduli laut dan menjaga kelestarian keanekaragaman biota laut Indonesia.
Misi Lestari merupakan kegiatan kolaboratif dalam upaya melestarikan bumi, dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli pada alam melalui aktivitas keseharian yang edukatif. Tema “Mission of The Ocean” selaras dengan gerakan global yang didorong Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Januari 2021, yang mendeklarasikan ‘Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021-2030’ guna mendukung upaya praktik pengelolaan perairan yang berkelanjutan.
Menjadi negara kepulauan, dua per tiga wilayah Indonesia merupakan perairan dan menopang kehidupan bagi lebih dari 60 persen penduduk Indonesia. Dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia mengelola wilayah perairan Indonesia secara berkelanjutan, YKAN bersama mitra kini bekerja di Raja Ampat, Papua Barat, Rote, Nusa Tenggara Timur, Bali, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan Berau di Kalimantan Timur.
Ekosistem laut dan pesisir yang sehat menjadi tumpuan penghidupan dan kesejahteraan rakyat, sekaligus menjadi salah satu modal alam utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim berbasis alam.
“Terumbu karang, ladang lamun, hingga hutan mangrove yang ada di pesisir pantai berperan sebagai penyerap karbon. Ketika terumbu karang, ladang lamun, dan mangrove terjaga, biota laut lainnya pun bisa tetap lestari,” ujar Fisheries Program Planning Manager YKAN Laksmi Larastiti.
Laut Indonesia yang kaya ini, kini harus berhadapan dengan fenomena perubahan iklim, praktik penangkapan ikan berlebihan, pengembangan kawasan pesisir maupun praktik penghidupan masyarakat pesisir yang tidak ramah lingkungan. Misi untuk melestarikan alam, utamanya adalah ekosistem laut dan pesisir pun sejatinya ditanggung setiap insan Indonesia, yang kini bisa dilakukan melalui berbagai medium, seperti Misi Lestari.
Misi untuk laut Indonesia
“Mission of The Ocean” menjadi misi kolektif untuk menata kembali koneksi antara manusia dan laut, demi mewujudkan laut yang sehat.
“Kegiatan Misi Lestari, yang mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain merupakan salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut. Ajakan ini dilakukan lewat kegiatan menyenangkan dengan unsur olahraga, yaitu lari,” kata Project Director Misi Lestari Astrid Candrasari.
Melanie Putria, sosok yang kini dikenal memiliki antusiasme tinggi dengan olahraga lari pun mengatakan, “Lari adalah olahraga luar ruang yang juga bisa menjadi cara untuk menjaga lingkungan. Seperti yang kita lihat, saat kita berlari, entah itu saat berada di area car free day di tengah kota atau di pantai, sering ada banyak sampah plastik. Saya punya kebiasaan, saat berlari biasanya juga sambil memunguti sampah sampai tas saya penuh. Bagi saya, masalah lingkungan adalah masalah kita bersama, mengenai masa depan kita.”
Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOCean dilakukan secara hybrid, yakni virtual dan offline. Pelari untuk misi virtual diwajibkan untuk menuntaskan jarak 21 kilometer yang dilaksanakan pada 7 November 2022 hingga 27 November 2022 dengan menggunakan platform 99 Virtual Race.
Sedangkan misi offline yang sekaligus menjadi ajang selebrasi Misi Lestari, dilaksanakan pada 27 November 2022 di Taman Waduk Tukad Badung, Denpasar, Bali.
Ada tiga pilihan jarak yang bisa dipilih peserta, yaitu 2,5 kilometer, 11 kilometer, dan 21 kilometer. Selain dikenal sebagai half marathon, angka ”21” juga menjadi simbol peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap 21 November. Hari peringatan ini menjadi momentum untuk memahami kembali potensi perikanan nasional yang sangat besar, sekaligus pentingnya praktik perikanan berkelanjutan.
“Menghindari mengonsumsi ikan ukuran kecil (yang belum dewasa) bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga populasi ikan, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut,” tutur Laksmi.
Dalam mendorong praktik perikanan berkelanjutan, YKAN melibatkan mitra dari setiap kelompok kepentingan, dari para nelayan hingga mitra korporasi, dari sektor hulu hingga hilir.
“Pelibatan nelayan sangat penting dalam upaya menerapkan praktik perikanan tradisional, mengingat mereka menjadi garda terdepan dalam rantai pengelolaan perikanan. Dalam hal ini, tidak hanya mereka yang melaut yang menjadi perhatian kami, tetapi juga para perempuan yang memegang peranan besar dalam kegiatan pascapanen, mulai dari pengolahan hingga pemasaran hasil perikanan,” katanya.
Kegiatan ini didukung oleh Ayobantu.com yang telah menjadi mitra Misi Lestari untuk kedua kalinya, serta 99 Virtual Race dan RunIndo. Selain itu, YKAN juga bermitra dengan Grand Indonesia dalam mengkampanyekan pentingnya melindungi alam untuk melestarikan kehidupan yang berkelanjutan kepada masyarakat luas.
“Hal ini tercakup dalam nilai perusahaan, yang memiliki fokus tersendiri terhadap kelestarian alam. Grand Indonesia menyadari dampak perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat urban dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta kehidupan yang berkelanjutan,” ujar Corporate Communications Manager Grand Indonesia Dinia Widodo.
Pendaftaran untuk misi virtual Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOcean telah ditutup. Sebelumnya, pendaftaran dilakukan melalui aplikasi 99 Virtual Race, yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore, selama 7-27 November 2022. Sementara, pendaftaran untuk mengikuti Misi Lestari secara langsung di Bali dapat dilakukan di platform Ayobantu yang ditutup pada 6 November 2022 lalu.
Untuk info selengkapnya, silakan kunjungi www.ykan.or.id, Instagram @ykan_id atau Facebook Yayasan Konservasi Alam Nusantara.
Editor: Rizqa Leony Putri