Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keji! Ini Motif Pembunuhan dan Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari
Advertisement . Scroll to see content

Sadis, Wowon Cekik Istri dan Anak Tiri usai Diberi Racun Pestisida

Kamis, 19 Januari 2023 - 18:48:00 WIB
Sadis, Wowon Cekik Istri dan Anak Tiri usai Diberi Racun Pestisida
Terungkap kasus keluarga keracunan di Bekasi merupakan bagian dari pembunuhan berantai yang dilakukan 3 tersangka. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Terungkap kasus keluarga keracunan di Bekasi merupakan bagian dari pembunuhan berantai yang dilakukan 3 tersangka. Korban yang berjumlah lima orang diberi racun pestisida yang biasa digunakan untuk memberantas hama.

"Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan unsur kimiawi berbahaya atau racun di dalam kopi yang diseduh di ruang belakang dekat sumur, muntahan kamar depan, dan tengah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).

Tak cukup memberi racun, para pelaku secara sadis mencekik para korbannya. Tujuannya untuk mempercepat kematian korban.

Diketahui 3 tersangka pembunuhan ini telah ditangkap yaitu Wowon alias Aki, Solihin, dan Dede Sholeh. Wowon merupakan suami dari korban meninggal bernama Ai Maimunah sekaligus ayah tiri dari Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan kasus tewasnya tiga orang di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tidak murni keracunan. Para korban dipastikan tewas akibat diracun.

"Dari fakta awal ada fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan mati keracunan tidak benar, tapi itu pembunuhan," kata Fadil.

Tak hanya itu, kasus ini disebut Fadil sebagai pembunuhan berantai. Ada total 9 orang dalam kasus ini.

"Akan didalami apa itu pembunuhan berencana, disertai pidana lain atau murni pembunuhan," ucap Fadil.

Dalam kesehariannya, ketiga tersangka juga kerap melakukan tindak pidana penipuan lain bermodus supranatural dengan menjanjikan kekayaan terhadap orang lain. Nahasnya, keluarganya menjadi korban karena dianggap berbahaya.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui membunuh," ucapnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut