Saling Bersinergi, KKP Pulangkan Nelayan Indonesia yang Sempat Terdampar di Perairan Thailand
JAKARTA, iNews.id – Keberpihakan dan perhatian terhadap nelayan Indonesia terus ditunjukkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di era kepemimpinan Menteri Trenggono. Yang terbaru, dengan menggandeng Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Daerah Aceh, KKP memulangkan nelayan Indonesia yang terdampar di wilayah perairan Thailand.
“Alhamdulillah berkat kerja sama pihak-pihak terkait yang terus berkoordinasi, khususnya Kementerian Luar Negeri dan pemerintah daerah, sehingga kita bisa memulangkan nelayan kita dari Thailand,” kata Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Antam Novambar.
Antam menjelaskan nelayan tersebut telah sampai di Jakarta pada Jumat (23/7/2021) dan telah diserahterimakan pada Badan Penghubung Aceh. Antam menambahkan bahwa sebelum dilakukan pemulangan ke tempat tinggal, nelayan tersebut akan menjalani proses karantina di Wisma Atlet.
“Saat ini telah diserahkan kepada pemerintah daerah untuk dapat difasilitasi pemulangannya,” ujar Antam.
Sementara itu, Direktur Penanganan Pelanggaran, Teuku Elvitrasyah menyampaikan nelayan tersebut terdampar di wilayah perairan Racha Selatan, Pulau Phuket. Mereka ditemukan oleh aparat Thailand pada 13 Juni 2021. Dia terdampar setelah mesin perahunya mengalami kerusakan.
“Nelayan tersebut awalnya seorang diri melaut dengan menggunakan perahu mesin tempel, dikarenakan di tengah laut piston mesin terlepas, sehingga kapal terapung-apung di laut selama delapan hari delapan malam dan terbawa arus ke Perairan Thailand,” ujar Teuku.
Di era kepemimpinan Menteri Trenggono, KKP terus menunjukkan perhatiannya terhadap nelayan Indonesia yang mengalami permasalahan di perairan negara lain. Sepanjang 2021, KKP bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan pemerintah daerah telah memulangkan 78 nelayan. Ke-78 nelayan tersebut ada yang mengalami permasalahan hukum maupun terdampar di wilayah perairan India sebanyak 28 orang, Malaysia 48 orang dan Myanmar ada satu orang dan Thailand berjumlah satu orang.
(CM)
Editor: Rizqa Leony Putri