Sandiaga Uno: Skema Sister Region Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut sejumlah kabupaten di Sumatera Utara dan Jawa Barat memiliki peluang untuk berkolaborasi saling mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan konsep 'Sister Region'. Dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kepala daerah menjadi kunci.
Penekanan ini disampaikan Sandiaga seusai rapat terbatas dengan Bupati Kabupaten Lingga Muhammad Nizar bersama Wakil Bupati Nico Wesapaweloy; Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan jajarannya; Bupati Majalengka Karna Sobai beserta jajaran; Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution; juga Bupati Kuningan Acep Purnama, serta Ketua Umum Kadin Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu Sandiaga Uno didampingi oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Wisnu Tarunajaya dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Hari Santosa Sungkari. Menurut Sandi, Kemenparekraf intensif mengadakan pertemuan pilar kolaborasi yang akan terus dikedepankan.
"Kami menyampaikan, ujung tombak dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah para kepala daerah beserta jajarannya terutama kepala dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Sandi, Rabu (17/2/2021).
Dia melihat langkah-langkah kolaborasi ini bisa memetakan dua hal. Pertama, kesiapan destinasi dan infrastruktur di daerah setempat yang terpotret. Kedua, pemetaan potensi desa wisata dan juga multiplayer effect nya dari penciptaan peluang dari sisi ekonomi kreatif.
Selain itu juga melihat kesiapan masing-masing kabupaten kota berkaitan dengan sumber daya manusia dan kelembagaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam hal ini masing-masing daerah memiliki keunggulan.
“Dan salah satu yang menjadi inspirasi kami mengumpulkan 5 bupati sekaligus ini adalah bentuk kerja sama masing-masing kabupaten kota dilandasi semangat sister region. Jadi kalau di tingkat internasional ada sister cities disini adalah sister region atau kabupaten yang saling bersaudara," tutur Sandi.
Sebagai contoh, dia melihat Kabupaten dari Sumatera Utara bisa bersaudara dengan Kabupaten di Jawa Barat dan dapat ditingkatkan kunjungan wisatawan nusantara di masing-masing destinasi pariwisata. Ini bisa menjadi terobosan karena saat belum bisa mengandalkan wisatawan mancanegara. Untuk membangkitkan minat wisatawan nusantara dari masing-masing daerah perlu dilakukan satu kerja sama erat yang kita sebut kerja sama sinergi dan kolaboratif.
Sandi melihat Jawa Barat sebagai provinsi terbesar di Indonesia merupakan daerah asal dari wisatawan nusantara. Selain memiliki banyak destinasi wisata, Jabar juga memiliki populasi terbesar yaitu hampir 45 juta masyarakat yang merupakan daerah asal dari wisatawan Nusantara.
"Ini perlu kita pairing dengan daerah-daerah yang memiliki tujuan destinasi pariwisata seperti misalnya di Tapanuli Utara dengan Danau Toba, kita melihat Danau Toba harus bangun secara holistik, secara komprehensif dan integratif," ujarnya.
Kemenparekraf minggu ini berencana akan meluncurkan 'Beli Kreatif Danau Toba' yang merupakan bagian dari program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia atau #Indonesiasaja dengan menggunakan platform online dan offline.
Sandi pun melihat wilayah seperti Majalengka dan Kuningan serta Mandailing Natal yang memiliki potensi wisata arung jeram terbaik di dunia ini bisa dikembangkan sebagai wisata minat khusus.
Kuningan memiliki Linggarjati, Kebun Raya Kuningan, dan daerah wisata Cisantana dengan begitu banyak air terjun. Selain itu ada calendar event seperti Tour The Linggarjati dan beberapa lagi yang bisa dikembangkan di Kuningan.
Sedangkan, Kabupaten Majalengka mendapatkan kehormatan terpilih menjadi kabupaten yang fokus kreatif di seni pertunjukan. Sandiaga Uno melihat perlunya dikembangkan festival eldeweis, festival rempat genteng di beberapa destinasi di Majalengka yang bisa melengkapi kewirausahaan di wisata kuliner.
Kemudian kabupaten Lingga dengan sejarah Kerajaan Melayu yang bermula di daerah ini. Dia meyakini kolaborasi “sister region” ini menjadi potensi pariwisata yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan menyelamatkan mata pencaharian seluas-luasnya.
“Saya garis bawahi kita melakukan semua ini untuk memastikan lapangan kerja yang bisa kita ciptakan secara masif di tengah pandemi Covid-19 dan melambatnya ekonomi," kata Sandi.
Editor: Zen Teguh