Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Semburkan Abu Setinggi 1 Km ke Langit Jatim
Advertisement . Scroll to see content

Santri Jatim Afi Ahmad Ridlo Terpilih Jadi Menteri Sehari, Berawal dari Diajak Teman

Rabu, 20 Oktober 2021 - 15:55:00 WIB
Santri Jatim Afi Ahmad Ridlo Terpilih Jadi Menteri Sehari, Berawal dari Diajak Teman
Afi Ahmad Ridlo, santri pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) terpilih menjadi menteri agama (menag) sehari. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Afi Ahmad Ridlo, santri pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) tidak pernah menyangka dapat terpilih menjadi menteri agama (menag) sehari. Dia terpilih setelah mengikuti "Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri" yang digelar Kemenag pada pertengahan Oktober 2021.

Dia bercerita awalnya justru diajak seorang teman yang juga mengikuti sayembara tersebut.

"Awal ikut diajak teman, konsepnya itu menyampaikan aspirasi ya sudah saya pengin sampaikan gagasan saya jadi perwakilan santri Indonesia pada menteri agama,"ucap Afi saat dihubungi, Selasa,(20/10/2021).

Dia pun menceritakan tahapan awal hingga akhirnya dalam sayembara terpilih menjadi menteri sehari itu. Pada tahap pertama, seluruh peserta diharuskan membuat video vlog kurang lebih tiga menit yang berisi apa yang dilakukan jika menjadi menteri agama.

"Kebijakan yang sekiranya bisa membawa perkembangan pada pesantren Indonesia. Kebetulan saya buat bersama teman syuting duluan. Lihat video teman kok dia banyak gagasannya, saya sudah minder duluan, wes lah tidak usah berharap banyak-banyak gitu," ucapnya.

Usai pembuatan video vlog, ternyata Afi dinyatakan lolos pada tahap kedua menjadi 40 besar dan tahap ketiga masuk ke 10 besar. Tahap keempat, panitia melakukan interview untuk peserta yang masuk ke dalam 10 besar. 

"Panitia ngajak interview via zoom bersama 10 besar. Kabarnya pukul 01.00 WIB dini hari zoom-nya pukul 07.00 pagi, saya tahunya itu pukul 05.00 subuh," ucapnya.

Afi mengaku heran kenapa dirinya bisa terpilih. Tak mau lama terbuai, Afi langsung meminjam laptop pengurus untuk memperdalam materi.

Pada saat interview, panitia justru tidak menanyakan materi pada video vlog namun menanyakan pertanyaan seperti makna keluarga, pelajaran yang disukai, latar belakang orang tua dan bercerita lucu.

"Dikiranya waktu interview bakal ditanya seputar materi yang sudah disampaikan. Ternyata waktu interview benar-benar pertanyaan out of the box. Pertanyaan pertama itu apa makna keluarga,  pelajaran apa yang disukai Bahasa Inggris suruh ngomong pakai Bahasa Inggris beberapa kalimat," katanya 

"Setelah itu pindah ke penguji selanjutnya ada dua penguji. Nanya orang tua latar belakang keluarga, suka cerita lucu. Dan disuruh bercerita lucu udah gitu doang," ujarnya.

Pada akhirnya remaja kelahiran Lumajang tanggal 26 Juni 2003 ini terpilih menjadi terbaik satu yang akan didampingi Ghufron Ihsan (santri Almuhajirin III, Puwakarta) dan Nur Winda (santri DDI Salman Allakuang Sidrap). 

"Tidak nyangka saja kalau bisa masuk tiga besar," kata Afi.

Dia mengatakan pihak pesantren justru tidak tahu menahu dirinya mengikuti sayembara tersebut. 

"Pihak pesantren itu tidak tahu kalau saya ikut lomba ini. Saya tidak memberi tahu karena memang persyaratan yaitu tidak mengharuskan pihak pesantren ikut campur jadi saya tangani saja sendiri," ucapnya.

"Pas kepilih langsung booming banyak yang share ke grup dan status WhatsApp. Akhirnya dipanggil ke Biro suruh menghadap Kyai," tuturnya.

Afi mengatakan dirinya tidak merasa grogi akan menjabat menjadi menteri agama berkat pengalaman organisasi yang telah dia geluti secara intensif yaitu Intelegent Student Organization (ISO) sebagai presiden. Selain itu dia pernah menjadi Ketua Majelis Perwakilan Kelas tingkat sekolah dan terdaftar sebagai pengurus komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Nurul Jadid.

"Alhamdulillah kalau grogi sih tidak. Kalau di pondok saya aktif organisasi juga lumayan sering lah dapat jam terbang untuk public speaking di depan teman-teman. Jadi untuk ketemu Bapak Menteri Insya Allah tidak grogi," kata Afi.

Afi akan dijadwalkan masuk ke kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng pukul 08.00 WIB. Lalu bersilaturahmi dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 08.45 WIB.

Pada pukul 09.00 WIB, Afi dijadwalkan melakukan silaturahmi dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dilanjutkan dengan prosesi santri sehari menjadi menteri. Saat bertemu Menag Yaqut pun dia akan turut menyampaikan aspirasi aspirasi guru madrasah di daerahnya agar Kemenag lebih memperhatikan nasib guru madrasah. 

"Karena adanya ketimpangan antara guru madrasah dengan guru SD antara di bawahnya Kemenag dengan Kemendikbud. Juga ada pesan dari para pengurus pesantren agar hari Minggu itu diganti menjadi hari Ahad jadi kembali ke sebutan yang dulu pernah digunakan pakai angka Arab Ahad," ucapnya.

Kemudian dilanjutkan dengan Rapim bersama seluruh Dirjen, Tenaga Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli Menteri Agama hingga pukul 12.00 WIB. Usai break, acara akan dilanjutkan dengan penyampaian visi “Pesantren Masa Depan” dan dialog dengan pejabat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 15.00 WIB.

Pada kesempatan itu, juga turut memaparkan program yang diusungnya yakni pemberdayaan alumni pesantren khususnya pesantren salaf.

"Saya bakal berbicara jika di Indonesia itu hanya 10 persen dari total santri memenuhi kualifikasi untuk bisa menjadi tenaga pengajar yang expert juga ulama. Sebanyak 90 persen ini masih dipertanyakan, memang santri mengajarkan agama dan ilmu umum tetapi belum banyak pesantren menyentuh ke segi keterampilan hidup," katanya.

Sehingga, menurutnya alumni pesantren salaf sebagian besar  kurang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. 

"Diharapkan dengan adanya pemberdayaan dalam program saya, Kemenag akan bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membentuk suatu tim tenaga ahli yang nantinya akan memberikan pengajaran dan pelatihan kepada alumni pesantren sehingga alumni pesantren tersebut bisa masuk di lini industri dan wirausaha," katanya.

Dia menambahkan sudah banyak alumni pesantren yang masuk ke dalam dunia politik dan entertainment namun belum banyak yang berada di bidang ekonomi terutama industri dan wirausaha.

"Yang masih menjadi PR itu di lini industri dan wirausaha harus kita empower dan perkuat di sana," ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut