SAR Hentikan Sementara Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda, Ini Pertimbangannya
CIREBON, iNews.id – Tim SAR menghentikan sementara operasi pencarian korban longsor tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Alasannya, kondisi lokasi dinilai masih sangat berbahaya dengan potensi longsor susulan yang tinggi.
Tak ada aktivitas pencarian yang berlangsung di titik longsor pada hari ketujuh pascalongsor, Kamis (5/6/2025). Alat berat seperti ekskavator, buldozer dan loader tampak terparkir rapi di radius aman. Tim SAR gabungan berjaga di posko sambil menanti hasil evaluasi lanjutan dari Inspektur Tambang.
Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana mengatakan, penghentian pencarian korban berdasarkan hasil evaluasi teknis dan keselamatan. Salah satu temuan mencolok yakni pergerakan tanah yang sangat cepat dan berisiko.
“Toleransi pergerakan maksimal hanya 3 cm dalam 30 menit, tapi yang terjadi justru pergerakan hingga 4 meter dalam waktu singkat. Ini sangat berisiko bagi keselamatan tim pencari,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).
Dia menambahkan, merujuk pada UU Nomor 29 Tahun 2014, pencarian korban dalam bencana maksimal dilakukan selama 7 hari. Namun, bisa dihentikan lebih awal jika kondisi lapangan mengancam keselamatan.
Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon sekaligus Ketua Tim Pencarian Letkol Inf M Yusron, menjelaskan tim tidak akan bergerak tanpa dasar kajian teknis yang sah.
“Saat ini kami berada di zona merah. Dengan tinggi Gunung Kuda yang mencapai 219 meter, zona aman seharusnya berada pada radius sekitar 350 meter dari titik longsoran,” ujarnya.
Dia mengungkapkan ketebalan material longsoran mencapai 5 hingga 10 meter, membuat proses evakuasi semakin berisiko. Ancaman longsor susulan pun terus membayangi.
Sementara itu, komunikasi dengan pihak keluarga korban terus dilakukan. Sebagian keluarga memahami risiko dan menyetujui penghentian sementara. Namun, ada pula yang berharap pencarian tetap berlanjut.
Rencananya, siang ini akan digelar pertemuan antara Tim SAR, Forkopimda, dan keluarga korban untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan sepenuhnya.
“Keputusan melanjutkan atau menghentikan pencarian bergantung pada kondisi di lapangan. Untuk melanjutkan, kami menunggu hasil assessment terbaru dari Inspektur Tambang,” ujar Ade Dian Permana.
Meski dihentikan sementara, semangat kemanusiaan tetap menjadi dasar utama Tim SAR. Mereka terus memantau kondisi lapangan dan siap bergerak jika dinyatakan aman.
“Kami memberanikan diri dengan tetap mengacu pada data dan hasil pemantauan. Kami juga bekerja sama erat dengan Inspektur Tambang,” ujar Letkol Inf M Yusron.
Sampai keputusan final diumumkan, semua personel tetap bersiaga di radius aman. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama di tengah harapan besar keluarga korban yang masih menanti kejelasan nasib orang-orang tercinta.
Editor: Donald Karouw