Satgas Damai Cartenz Kejar OTK Pembacok Anggota Polres Yahukimo Bripda Josua
YAHUKIMO, iNews.id – Aksi kekerasan terhadap aparat kembali terjadi. Bripda Josua Ridwan Oberlin Nainggolan, anggota Polres Yahukimo, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di area RSUD Dekai, Rabu malam (28/5/2025).
Insiden ini terjadi saat korban sedang menjenguk pacarnya yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Kondisi Bripda Josua dilaporkan mengalami luka cukup serius, namun hingga kini masih dalam keadaan sadar dan tengah mendapat perawatan intensif oleh tim medis.
“Korban saat ini dalam keadaan stabil dan masih sadar, sementara tim medis terus memberikan penanganan intensif,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).
Menurut keterangan saksi, kronologi kejadian berawal saat Bripda Josua diantar oleh rekannya, Bripda Randy M Depondoye ke RSUD Dekai untuk menjenguk kekasihnya. Sesaat setelah diturunkan, korban terlihat berbicara dengan tiga remaja berpenampilan Orang Asli Papua (OAP). Tidak lama setelah Bripda Randy meninggalkan lokasi, informasi mengejutkan diterima bahwa Josua menjadi korban penyerangan.
Seorang saksi lain yang berada di dalam rumah sakit mengaku mendengar teriakan minta tolong, dan melihat korban dalam kondisi berlumuran darah sebelum akhirnya dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD).
“Peristiwa ini jadi perhatian serius. Kami sudah kerahkan tim untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Tidak ada toleransi terhadap kekerasan seperti ini,” kata Brigjen Faizal.
Pihak kepolisian memastikan proses hukum akan ditegakkan seadil-adilnya. Situasi di Yahukimo pun terus dipantau untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
“Kami mohon dukungan publik agar penyelidikan berjalan lancar. Tim kami di lapangan terus bekerja mengembangkan bukti dan informasi demi segera menangkap pelaku,” ujarnya.
Hingga kini, pelaku pembacokan masih dalam pengejaran. Masyarakat diminta melaporkan setiap informasi mencurigakan yang dapat membantu pengungkapan kasus ini.
Editor: Kastolani Marzuki