Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Semakin Banyak Politisi Muslim Menang Pilkada Amerika, Pertanda Apa?
Advertisement . Scroll to see content

SBY: Kontestasi Pilpres 2019 Lebih Keras dari Sebelum Era Reformasi

Kamis, 28 Februari 2019 - 21:21:00 WIB
SBY: Kontestasi Pilpres 2019 Lebih Keras dari Sebelum Era Reformasi
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penilaiannya terhadap Pilpres 2019. Menurut dia, kontestasi Pilpres kali ini lebih keras jika dibandingkan dengan sebelumnya di era reformasi.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Pandjaitan yang membacakan pernyataan SBY untuk disampaikan kepada kader Demokrat dan masyarakat, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

"Beliau mengamati bahwa kontestasi Pilpres 2019 lebih keras dibandingkan Pilpres sebelumnya di era reformasi, seperti terjadinya polarisasi tajam dan dukungan indentitas yang menguat," katanya.

Jika kondisi tersebut terlampau jauh, menurut SBY, maka kerukunan bangsa Indonesia akan retak. Terkait hal itu, SBY mengajak kader Demokrat serta masyarakat mencegah agar tidak terjadi.

Hinca menjelaskan, SBY menilai semua kader Demokrat harus berperan aktif dalam rangkaian Pemilu yang berlangsung aman dan damai, serta memastikan berlangsung demokratis, jujur, dan adil. "Persaingan pemilu memang keras namun tidak patut terjadinya disintegrasi sehingga perlu kesadaran bersama," ujarnya.

Hinca mengatakan, dalam surat kedua tersebut, SBY menjelaskan, presiden keenam itu tidak dapat hadir secara fisik bersama kader Demokrat dalam memenangkan partai karena harus mendampingi Ani Yudhoyono berobat di Singapura.

Menurut dia, SBY berharap semangat para kader tidak berkurang meskipun dirinya tidak hadir secara fisik padahal dua bulan ini merupakan saat menentukan bagi caleg Demokrat.

"Beliau menyampaikan sangat ingin secara fisik berada di lapangan dan berjuang, namun harus mendampingi pengobatan Ibu Ani Yudhoyono di Singapura," tuturnya.

Hinca mengatakan, SBY meyakini Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan dua anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Nachrowi Ramli serta Soekarwo merupakan pemimpin yang tangguh.

Dia menjelaskan, SBY sangat yakin ketiga orang tersebut mampu memimpin kampanye terpadu menggantikan dirinya yang sedang berada di Singapura.

"Beliau juga berpesan agar para senior Demokrat membantu Kogasma, mereka antara lain EE Mangindaan, Amir Syamsuddin, Vence Rumangkang, Syarief Hasan, Djoko Udjianto, Jafar Hafsah, Nurhayati Ali Assegaf, Pramono Edhie, Jhonny Alen Marbun, Max Sopacua, dan Ahmad Yahya," ujarnya.

Sebelumnya, SBY memberikan secara langsung dua surat kepada Hinca sebagai Sekjen Partai Demokrat di Singapura. Surat pertama, berisi 10 poin salah satunya memberikan mandat kepada AHY memimpin kampanye Pemilu 2019, dibantu Soekarwo dan Nachrowi Ramli.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut