Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Demokrat Ungkap SBY dan Kapolri Ngobrol Akrab di Acara HUT ke-80 TNI: Tak Ada Masalah
Advertisement . Scroll to see content

SBY: Terima Kasih Allah Telah Bebaskan Ani Yudhoyono dari Penderitaan

Minggu, 02 Juni 2019 - 12:48:00 WIB
SBY: Terima Kasih Allah Telah Bebaskan Ani Yudhoyono dari Penderitaan
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berpelukan dengan kerabat di samping peti jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Detik-detik sebelum Ani Yudhoyono meninggal dunia begitu mengharukan. Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan suasana mengharukan tersebut.

Dia menceritakan, selama empat bulan dirinya dan keluarga bergantian mendampingi Ani Yudhoyono, setiap hari, siang dan malam. Selama perawatan intensif di National University Hospital (NUH) Singapura, Ani Yudhoyono mengetahui penyakitnya ganas dan agresif.

"Dia (Ani) katakan saya pasrah, tapi tak akan pernah menyerah, never give up," kata SBY di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019).

Dia menuturkan, data statistik kedokteran menyebutkan Ani Yudhoyono tidak akan bertahan dan akan meninggal dunia. Namun, Ani Yudhoyono berusaha bertahan selama 24 jam. "Kemudian perawat katakan she is strong women," ucap SBY.

Selama 46 tahun, SBY mengaku, dapat melihat dari hati, mata dan wajah Ani Yudhoyono untuk terus bertahan hingga batas yang bisa dilalui manusia. "Dia bertahan, saya mengerti nafasnya, saya mengerti apa yang tersirat di wajahnya," ujarnya.

Namun, SBY mengataan, Tuhan Yang Maha Esa memutuskan lain. SBY dan keluarga meyakini keputusan tersebut adalah benar.

"Sebab kalau Ibu Ani bertahan begitu dengan semua instrumen saya kira akan sangat berat. Saya tidak ingin Ibu Ani suffering too much, Allah bebaskan itu, cegah itu, terima kasih Tuhan, terima kasih Allah karena telah bebaskan Ani dari penderitaan yang tidak sepatutnya dia tanggung," tuturnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut