Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kekayaan Setya Novanto Terbaru usai Bayar Denda dan Uang Pengganti Rp49,5 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Sebelum Menyerahkan Diri, Setnov Telepon Istri: Kuatin Anak-Anak

Senin, 16 April 2018 - 20:29:00 WIB
Sebelum Menyerahkan Diri, Setnov Telepon Istri: Kuatin Anak-Anak
Deisti Astriani Tagor, istri terdakwa perkara korupsi proyek e-KTP ‎Setya Novanto. (Foto: SIndonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Deisti Astriani Tagor, istri terdakwa perkara korupsi proyek e-KTP ‎Setya Novanto (Setnov) mengaku sempat kehilangan kontak dengan suaminya, saat dicari KPK, Rabu (15/11/2017.

Begitu tim KPK datang ke rumah Sertnov, Deisti diminta turun ke lantai bawah oleh Fredrich Yunadi. Fredrich meminta Deisti menandatangani surat kuasa lagi. Surat kuasa tersebut untuk menunjuk Fredrich sebagai kuasa hukum terdakwa, lebih khusus terkait dengan penggeledahan yang dilakukan KPK pada Rabu malam itu. Deisti juga mengetahui di depan pagar rumahnya sudah ada para jurnalis yang meliput.

"Nah di situ baru dikasih tau mereka (tim KPK) mencari Pak Novanto. Di depan penyidik saya berusaha telepon bapak, tapi nggak nyambung, mati teleponnya. Penyidik nunggu sampe setengah 12, tetap nggak nyambung. Malah saya telepon sampe setengah 2 pagi, tetap nggak nyahut," katanya di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).

Setelah pagi menjelang pada Kamis, 16 November 2017, Deisti tetap menghubungi nomor telepon seluler Setnov. Tapi tetap tidak terhubung. Rupanya antara pukul 14.00 WIB hingga 14.30 WIB, Setnov menelepon Deisti.

"Beliau (Setnov) mengatakan akan menyerahkan diri ke KPK malam. Saya (Setnov) akan ke KPK dengan DPD 1, kamu sama anak-anak tolong kuat, tolong tenang, kuatin anak-anak. Jadi kamu dan anak-anak tolong tenang, tabah," tuturnya.

Deisti melanjutkan, saat panggilan masuk dari Setnov datang memang Deisti sedang bersama keluarga. Selepas ashar, ada pengajian rutin disertai tausiah yang digelar di rumah Setnov. Untuk mengetahui posisi dan kondisi pasti Setnov, Deisti hanya bisa menunggu dan menyaksikan berita di layar kaca. Tidak disangka, Desti mendapat panggilan telepon masuk dari Fredrich pada Kamis malam itu.

"Kira-kira jam setengah 8 malam, Pak Fredrich ngabarin bapak (Setnov) kecelakaan. Saya tanya ke Pak Fredrich gimana kejadiannya, dia bilang nggak tahu. Jadi saya disuruh ke RS Permata Hijau aja," papar Deisti.

Saat turun dari mobil, Deisti panik karena sudah banyak awak media. Deisti memilih menaiki tangga untuk menuju lantai 3 di ruang perawatan Setnov di RSMPH. Deisti melihat Setnov sedang terbaring, diinfus, dan sudah diperban. Deisti sempat menggerak-gerakan sedikit tubuh Setnov, tapi Setnov tidak bangun. Deisti sempat bertemu Fredrich di RSMPH.

"Saya lihat di perbannya, di dalamnya sih benjol karena ada jendul, tapi saya nggak buka. Kalau pemesanan kamar saya tahu pas malam, pas setelah masuk. Tahu dari pak Fredrich bahwa ada tiga kamar yang dipakai, Pak Fredrich bilang kecil Bu," ungkapnya.

Anggota majelis hakim Sigit Herman Binaji mengonfirmasi ke Desti tentang nama hotel di Sentul yang menjadi menginap Setnov pada Rabu, 15 November 2017 malam. Deisti mengaku tidak mengetahui nama hotelnya, yang jelas sebuah hotel di Sentul, Bogor. Hakim Sigit penasaran kenapa Deisti mau menandatangani surat kuasa untuk Fredrich sebagai kuasa hukum keluarga.

"Kan tersangkanya Pak Novanto bukan keluarga?" cecar hakim Sigit. "Kalau nggak salah Pak Fredrich bilang untuk dampingi saya pas ada kegiatan KPK itu," ungkap Deisti.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut